Perseteruan KPK vs Polri berpotensi seperti kasus Bibit-Chandra
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo meminta perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri hasus segera diselesaikan. Sebab, jika terus dibiarkan terjadi maka akan menimbulkan konflik.
"Berpotensi seperti zamannya Pak Bibit-Candra. Seharusnya Presiden dalam hal ini turun tangan, sebagai kepala negara agar dua lembaga ini tidak saling berbenturan," kata Bambang di Jakarta, Sabtu (4/8) malam.
Bambang menjelaskan, KPK dan Polri memiliki kewenangan sama. Saat KPK dibentuk tugasnya adalah memberikan supervisi kepada Kepolisian dan Kejaksaan. Sebab, KPK sebagai supervisor harus melakukan pelurusan jika terjadi penyelewengan di Kepolisian.
"Dua-duanya berwenang. Akan tetapi, dia (KPK) berhak mengambil alih kalau kasusnya ini berlarut-larut. Tapi, pengambilan (alih) itu harus berkoordinasi (dengan Polri)," jelas dia.
Sebenarnya tidak ada masalah antara KPK dengan Polri. KPK beberapa kali menyerahkan kasus ke Kepolisian untuk dilanjutkan. Demikian juga dengan Kejaksaan. KPK, Polri dan Kejaksaan sudah terbiasa berkoordinasi.
"Tetapi kenapa dalam hal ini tidak ada koordinasi. Kenapa dua-duanya saling ngotot. Pertanyaannya, ada apa? Tidak hanya ada apa di Kepolisian tetapi, kenapa juga di KPK?" tanya Bambang.
Dirinya menyarankan agar kedua lembaga hukum tersebut harus terbuka kepada publik apa yang sebenarnya terjadi dan apa temuan-temuan dalam dugaan korupsinya. Tetapi dirinya tidak sependapat jika kasus tersebut diambil alih oleh Polri maka akan terjadi konflik kepentingan.
"Di KPK juga ada Kepolisian. Ada Jaksa. Jadi, yang penting sekarang adalah dibuka ke publik, itu baru benar. Sehingga tak ada saling menyalahkan," ujar dia.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Klarifikasi Polri Terkait Pesan Jenderal Sigit soal ‘Pemimpin Melanjutkan Estafet’
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sigit mengatakan sosok presiden selanjutnya mampu meneruskan estafet kepemimpinan ke depan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPolri Libatkan KNKT Usut Penyebab Kecelakaan KM 58 yang Menewaskan 12 Orang
Listyo menekankan paling utama saat ini adalah mencegah agar ini tidak terulang lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polri Ingatkan Pemudik Lapor RT Jika Tinggalkan Rumah Kosong dan Kendaraan
Imbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaPuncak Arus Mudik Diprediksi pada 5 April 2024, Intip Persiapan Korlantas Polri
Korlantas Polri memprediksi puncak arus mudik pada lebaran tahun 2024 ini akan terjadi pada 5 April 2024.
Baca SelengkapnyaPolri Ungkap Situasi Keamanan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Pencoblosan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 besok.
Baca SelengkapnyaJokowi Diseret Dalam Sengketa Pilpres 2024, KPU: Presiden Bukan Peserta Pemilu
Menurut KPU RI, hal itu tidak relevan sebab Jokowi bukan bagian dari peserta pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca Selengkapnya