Pernyataan AirAsia 2 pegawai avsec terlibat pencurian kartu kredit
Merdeka.com - AirAsia tidak menoleransi dua pegawai Aviation Security (Avsec) di Bandara Ngurah Rai Bali, yang terlibat pencurian kartu kredit milik salah satu penumpang. Pihaknya akan mengambil langkah tegas untuk memastikan keamanan dan keselamatan penumpang pesawat.
"AirAsia X Indonesia tidak menoleransi segala aksi yang terkait dengan tindakan kriminal, yang dapat merugikan penumpang maupun pihak-pihak lainnya," kata Communications PT Indonesia AirAsia Nadya Rahmaesya Natahadibrata dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Kamis (6/7).
Dalam kasus ini, AirAsia telah menerima laporan korban bahwa dompet yang dimilikinya tertinggal di dalam pesawat penerbangan XT 7514 tanggal 21 Juni 2017. Penumpang yang bersangkutan juga melaporkan adanya transaksi pembelanjaan yang tidak diketahui, yang menggunakan kartu kreditnya.
"Sehubungan dengan laporan tersebut, AirAsia X Indonesia tengah melakukan investigasi dan telah berkoordinasi dengan pihak yang berwajib terkait tindak lanjut proses secara hukum," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Polresta Denpasar Bali menangkap komplotan pencurian kartu kredit di Bali. Dua orang pelaku di antaranya adalah pegawai pegawai kontrak avsec Ngurah Rai Bali.
Kedua pegawai kontrak di bandara di Bali ini masing-masing Gede Sutha Asthina (35) dan Ahmad Jainuri (40). Keduanya diamankan di indekos masing-masing.
"Pelaku pencurian kartu kredit tersebut dilakukan oleh tiga orang. Dua di antaranya adalah pegawai kontrak avsec. Hasilnya sebagian digunakan untuk belanja fiktif, karena yang bersangkutan memiliki alat untuk menggesek kartu. Sehingga uang tersebut bisa diambil dan bukti transaksinya ada," ujar Wakapolresta Denpasar AKBP I Nyoman Artana.
Dari pengembangan penyelidikan, polisi turut mengamankan IGN Arya Wijaya (56), yang tinggal di Jimbaran, Kuta Selatan.
Dikatakan AKBP Artana, pelaku Arya merupakan residivis pembobolan kartu kredit dengan nilai kerugian korban Rp 40 juta pada tahun 2012 dan tahun 2015 dan dihukum selama 3 bulan penjara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jatuhnya Air Asia QZ8501 di Selat Karimata 28 Desember 2014, Berikut Kronologinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaCek Dulu Aturan Bagasi Yang Diizinkan Etihad Airways Agar Tidak Gagal Terbang Seperti Calon Penumpang Ini
Jika keberangkatan dari Indonesia menuju negara Timur Tengah, maka dikenakan biaya tambahan sebesar USD36 atau setara Rp566.000 per kg.
Baca SelengkapnyaJangan Asal Pesan Tiket, Ketahui Dulu Letak Kursi Paling Aman di Pesawat
Bagian belakang pesawat tampak lebih aman karena memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kecelakaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat
Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaViral Penumpang Pesawat Gagal Terbang Akibat Barang Bawaan Kabin Berlebih, Begini Aturan Bagasi Maskapai Etihad Airways
Ingat, penumpang Etihad Airways dilarang untuk membawa barang pribadi tambahan ke dalam pesawat.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka
Atap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaKAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaNaik 17 Persen, Airnav Indonesia Layani 1,8 Juta Penerbangan Selama 2023
Selama 2023, penerbangan didominasi oleh penerbangan domestik.
Baca SelengkapnyaPenampakan Pesawat Caravan Asia One Air yang Ditembaki OTK
Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang membuat kepanikan.
Baca Selengkapnya