Merdeka.com - Pernikahan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman dengan adik kandung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Idayati, akan digelar Kamis (26/5). Prosesi itu akan kental dengan nuansa budaya Jawa.

Dalam pernikahan ini, Idayati dan keluarga sengaja mengangkat konsep pernikahan Jawa klasik. Untuk memunculkan nuansa itu, penambahan aksesori dan dekorasi gedung pun dilakukan.

Petugas dekorasi mulai sibuk memasang perlengkapan penunjang sejak kemarin. Mereka di antaranya memasang background gunungan yang dipasang di bagian tengah sisi utara, kemudian background panggung bernuansa ukiran di sisi selatan, serta berbagai pernak-pernik lainnya.

Dekorator Langganan

Untuk urusan ini, keluarga Jokowi telah memercayakannya kepada Asmoro Dekorasi. Mereka merupakan langganan keluarga Presiden sejak pernikahan Gibran Rakabuming Raka hingga Kaesang Ayu.

"Konsep pernikahan Jawa klasik yang sarat nilai budaya adiluhung, sebagai sebuah ibadah batin manusia," ujar pemilik Asmoro Dekorasi Ranu Asmoro saat ditemui merdeka.com di gedung Grha Saba Buana, Senin (23/5).

Menurut Ranu, konsep Jawa Klasik merupakan permintaan dari keluarga, sekaligus merupakan solusi berbagai permasalahan artistik.

"Konsep Jawa klasik ini bisa mengharmonikan kekayaan budaya yang adiluhung dari berbagai daerah menjadi satu kekayaan budaya nusantara yang penuh nilai filosofis," jelas Ranu.

Hanya Akad Nikah dan Resepsi

Untuk dekorasi panggung, lanjut dia, akan berbentuk rumah limasan, yang sangat identik dengan Jawa Tengah. Aksesoris gunungan dan wayang juga akan dipasang di dekat pintu masuk,

"Gunungan dan wayang nanti ada di depan pintu masuk. Wayangannya bergambar Kamajaya dan Kamaratih yang bersimbol keabadian dan kesetiaan," katanya.

Terkait progres persiapan dekorasi, dikatakannya, saat ini tinggal melakukan set up di gedung utama, Grha Saba Buana.

Prosesi pernikahan adik Jokowi kali ini memang tidak ada prosesi midodareni. Yang digelar hanya akad nikah dan resepsi.

"Midodareni kali ini nggak ada. prosesi adat yang sakral ada saat acara," pungkas dia.