Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pernah dicibir, Jumiati kini sebagai pahlawan pangan

Pernah dicibir, Jumiati kini sebagai pahlawan pangan Jumiati. yan muhardiansyah©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Semangat Kartini ada pada diri Jumiati. Perempuan satu ini teguh berjuang demi mengangkat perekonomian warga desa sekaligus melestarikan lingkungan.

Jumiati berjuang di Desa Sei Nagalawan, Perbaungan, Serdangbedagai, Sumatera Utara. Perempuan 32 tahun ini rela berkubang lumpur untuk menanami mangrove di tepi sungai dan pantai, kemudian mengolahnya sehingga mempunyai nilai tambah.

Bermula dari 2005, Jumiati memimpin Kelompok Nelayan Perempuan Muara Tanjung menanami mangrove di desanya. Dia tergerak menanami tetumbuhan ini karena menyadari pentingnya perbaikan ekosistem pantai yang kian hari semakin rusak.

"Awalnya masyarakat tidak tahu manfaat mangrove. Ada yang mencibir dan mengejek. Ada yang bilang saya kurang kerjaan," kata Jumiati kepada merdeka.com.

Meski banyak yang mencibir, Jumiati bergeming. Dia tetap memimpin kelompoknya menanami pohon mangrove di jalur hijau. Luas lahan yang ditanami pun terus bertambah. Kini sudah sekitar 7 hektare lahan penuh dengan mangrove yang mereka tanami.

Berkat kegigihan Jumiati dan kelompoknya, pandangan masyarakat mulai berubah. Kesadaran warga akan pentingnya melestarikan lingkungan terus tumbuh. "Warga mulai termotivasi menanam mangrove. Apalagi mereka melihat nelayan tak perlu lagi melaut sampai jauh. Anak-anak bisa menangkap kepiting di akar bakau. Warga menyadari jika hutan bakau lebat, sangat baik untuk biota laut," jelasnya sembari mengatakan saat ini konservasi turut dibantu kelompok nelayan laki-laki.

Bukan cuma melakukan konservasi, Jumiati dan kelompoknya juga berhasil mendapatkan nilai tambah dari mangrove yang ditanami. Sejak 2006, bagian dari tetumbuhan itu mulai diolah menjadi makanan. Jumiati dan kelompoknya mulai membuat kerupuk dari mangrove jeruju (Acantus ilicifolius).

Tak terhenti hanya membuat kerupuk jeruju, Jumiati dan kelompoknya terus berproses. Mereka pun menjalin kerja sama dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Serdangbedagai serta mengikuti berbagai pelatihan dan diskusi. "Pada 2009 kami mendapat informasi bahwa mangrove juga bisa jadi bahan sirup dan mangrove api-api bisa menjadi dodol, sehingga kami mulai membuatnya," jelasnya.

Hasil penjualan makanan dan minuman olahan dari mangrove yang dibuat Jumiati dan kelompoknya memberi tambahan penghasilan bagi perempuan di Desa Sei Nagalawan. "Karena sudah cukup lama, kerupuk jeruju cukup dikenal, jadi pasarnya cukup baik. Kalau sirup dan dodol masih perlu disosialisasikan. Kita juga perlu penelitian lebih untuk menyempurnakannya serta dapat mengetahui zat dan khasiat dari bahan mangrove ini," papar Jumiati.

Bukan cuma menanami mangrove dan mengolahnya menjadi bahan pangan, Jumiati juga menggerakkan lembaga simpan pinjam di desanya. Upayanya ini memberikan banyak manfaat bagi warga setempat. Mereka tak lagi terjerat utang dari rentenir.

Upaya positif yang dikerjakan Jumiati berbuah manis. Dia mendapat penghargaan sebagai perempuan berprestasi di Kabupaten Serdangbedagai.

Yang lebih membanggakan, awal Maret lalu, Jumiati didaulat menjadi salah satu pahlawan perempuan di bidang pangan. Dia merupakan satu di antara tujuh perempuan yang mendapat penghargaan Woman Food Hero Indonesia 2013 dari lembaga nirlaba Inggris Oxfam.

Meski telah mendapat penghargaan, Jumiati tak ingin berhenti. Dia masih punya rencana dan berharap hutan mangrove di Desa Sei Nagalawan dapat menjadi kawasan ekowisata seperti yang ada di Muara Angke, Jakarta. "Sekarang sedang pengurusan izin agar bisa dikelola kelompok nelayan," ujarnya.

Lewat kiprahnya, Jumiati membuktikan dia tak kalah dari laki-laki. Dia mempunyai semangat juang dan berhati pahlawan, layaknya RA Kartini.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dulu Bantu Jualan dan Pernah Diusir Pemilik Kontrakan, Tak Disangka Anak Pedagang Gorengan kini Kerja di Lembaga Terbesar Jepang

Dulu Bantu Jualan dan Pernah Diusir Pemilik Kontrakan, Tak Disangka Anak Pedagang Gorengan kini Kerja di Lembaga Terbesar Jepang

Simak cerita inspiratif anak pedagang gorengan yang sukses jadi peneliti di Jepang.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas

Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya
Apresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara

Apresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara

Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.

Baca Selengkapnya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.

Baca Selengkapnya
Pensiunan Aparat Asal Muara Jambi Ini Berkebun Aren dengan Omzet Miliaran, Kalahkan Kelapa Sawit

Pensiunan Aparat Asal Muara Jambi Ini Berkebun Aren dengan Omzet Miliaran, Kalahkan Kelapa Sawit

Peluang bisnis menanam pohon aren di perkebunan milik pribadi bisa meraup omzet hingga miliaran.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya