Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perjuangan PRT cantik hingga berprestasi dengan predikat cumlaude

Perjuangan PRT cantik hingga berprestasi dengan predikat cumlaude Darwati PRT Cumlaude. ©2015 merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Lahir di tengah keluarga pas-pasan, Darwati (23) tak pernah membayangkan bakal sekolah tinggi. Bisa menamatkan bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) saja dia sudah bersyukur.

Karena itulah selepas lulus SMA yang ada dibenaknya hanya bekerja untuk membantu ekonomi keluarga. Keduanya orangtuanya hanya buruh tani.

Dia sempat mencoba mengadu nasib ke Jakarta. Rupanya kerasnya hidup di ibu kota membuat dia tak kerasan dan pilih kembali ke kampung halaman.

Saat itu, dia berpikir lagi harus melakukan karena tak mau hanya jadi pengangguran. Muncullah ide menjadikan pedagang es cendol di kampungnya di Grobogan, Jawa Tengah.

"Saya sempat ikut kerja berjualan es campur di kampung. Ya, kira-kira tiga minggu saya kerja di sana, namun belum sempat gajian karena saya keburu pindah kerja," cerita Darwati saat berbincang merdeka.com.

Singkat cerita saat berjualan es cendol itulah dirinya bertemu seorang dokter gigi bernama Lely. Dia ditawari bekerja di rumahnya sebagai pembantu.

Dari situlah jalannya menuju kesuksesan terbuka. Berikut cerita perjuangan Darwati hingga akhirnya lulus dengan predikat cumlaude:

Keinginan jadi sarjana berawal dari angan-angan semata

Di sela pekerjaannya sebagai pembantu, Darwati sempat bergumam ingin melanjutkan sekolah lagi. Rupanya keinginannya saat itu diketahui majikannya."Satu saat saya bergumam memimpikan ingin menjadi sarjana. Beberapa hari kemudian, majikan saya tiba-tiba bilang saya boleh 'nyambi' kuliah," ungkapnya.Kemudian, ayahnya dari desa menemui sang majikan dan menyampaikan keinginan Darwati untuk berkuliah. Ternyata, pucuk dicinta ulam tiba, majikannya pun ternyata mengizinkan dirinya mengenyam pendidikan S1 itu."Saya langsung semangat mencari informasi perguruan tinggi sampai akhirnya memilih di Semarang. Saya sisihkan sebagian gaji," ucapnya.

Selama kuliah sering dihina karena bekerja sebagai PRT

Prestasi Darwati membuat beberapa rekannya di kampus iri. Hingga banyak yang mengejeknya sebagai PRT. Tapi hinaan itu dijadikan.motivasi untuk lebih giat lagi."Ya kalau mengejek ada, tapi saya anggap angin lalu saja. Yang penting saya belajar dan belajar. Kalau belajar pas sela, misal dipanggil buat bantu-bantu ya kerjakan, kalau tidak ada kerjaan buka laptop, belajar," ungkap Darwati saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (23/5).Darwati juga selalu mendapat dukungan dari orangtua dan majikannya."Selain orangtua, saya dimotivasi majikan. Katanya jangan dengerin kata orang-orang (yang mengejek), yang penting maju, sukses itu dari diri sendiri," jelas Darwati.

Dapat IPK 3,68 sebagai lulusan Administrasi Niaga Universitas 17 Agustus

Selama kuliah dia benar-benar sungguh-sungguh. Ke kampus, biasanya dia menumpang bus sejauh 50 km atau sesekali menumpang temannya."Kadang, saya diminta menemani anaknya Bapak (majikan) yang tinggal di Semarang. Jadi, sekalian menginap di sini (Semarang). Ya, begitu. Saya ke Semarang, ya, kalau ada jadwal kuliah," ungkapnya.Darwati lulus kuliah tepat waktu dan mendapatkan predikat cumlaude meski harus disambi bekerja berat seperti pembantu rumah tangga. Dia meraih gelar sarjana jurusan Administrasi Niaga Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang dengan IPK 3,68.

Darwati berpikir cari kerja yang mapan

Dengan hasil pendidikan yang maksimal, Darwati ingin mencari pekerjaan yang lebih baik dan berhenti jadi pembantu."Masih cari-cari kerjaan yang lebih baik," katanya saat berbincang santai dengan merdeka.com, Sabtu (23/5).Sebagai anak buruh petani, Darwati mengaku prestasi yang didapat saat ini telah menaikkan harkat dan martabat keluarganya. Terutama kedua orangtuanya yang saat ini dalam kondisi ekonomi pas-pasan."Saya mau angkat derajat kedua orangtua saya yang sampai sekarang dengan kondisi kemiskinan dipandang rendah oleh orang lain," paparnya.Darwati berterima kasih dengan majikannya di Purwodadi, Drg Lely, yang punya andil besar atas pencapaiannya saat ini. Berkat Lely, dia bisa sekolah tinggi meski hanya seorang PRT. Dia pun dipersilakan mencari pekerjaan yang lebih baik."Kalau majikan saya setuju (cari kerja). Bahkan mendorong saya untuk mencari pekerjaan lain yang lebih baik tanpa harus melupakan sejarah yang pernah saya lewati dengan majikan saya itu," ungkapnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cumlaude adalah Predikat yang Diberikan pada Ujian di Perguruan Tinggi, Berikut Cara Meraihnya
Cumlaude adalah Predikat yang Diberikan pada Ujian di Perguruan Tinggi, Berikut Cara Meraihnya

Merdeka.com merangkum informasi tentang pengertian cumlaude dan cara meraihnya.

Baca Selengkapnya
Pangkostrad Letjen Maruli Menantu Luhut & Dua Jenderal Lulusan Terbaik di Bursa Calon Kasad
Pangkostrad Letjen Maruli Menantu Luhut & Dua Jenderal Lulusan Terbaik di Bursa Calon Kasad

Enam nama yang masuk dalam prediksi daftar kuat calon pengganti Jenderal Dudung Abdurachman.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Inul Daratista saat Masih Dibayar Rp25 Ribu Sekali Manggung, Penampilan Sederhana Beda Dengan Sekarang
Potret Lawas Inul Daratista saat Masih Dibayar Rp25 Ribu Sekali Manggung, Penampilan Sederhana Beda Dengan Sekarang

Masih teringat betapa kontroversialnya ketika Inul Daratista pertama kali muncul di panggung hiburan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan
Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan

Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan

Baca Selengkapnya
Potret Terkini di Pelabuhan Merak: Cuaca Cerah, Kendaraan Pemudik Masih Mengular Panjang
Potret Terkini di Pelabuhan Merak: Cuaca Cerah, Kendaraan Pemudik Masih Mengular Panjang

Dermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.

Baca Selengkapnya
785.880 Warga Sulsel Diprediksi Mudik, Waspadai Titik-Titik Potensi Macet
785.880 Warga Sulsel Diprediksi Mudik, Waspadai Titik-Titik Potensi Macet

Kepada masyarakat yang ingin mudik agar berangkat lebih awal. Hal itu agar masyarakat tidak terkena macet saat mudik.

Baca Selengkapnya
Kasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron
Kasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron

Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.

Baca Selengkapnya
UU Pemilu Digugat Lagi, Batas Usia Capres Maksimal 65 Tahun & Maju Pilpres Dibatasi 2 Kali
UU Pemilu Digugat Lagi, Batas Usia Capres Maksimal 65 Tahun & Maju Pilpres Dibatasi 2 Kali

Aturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).

Baca Selengkapnya
Berkali-kali Gagal Tes Akmil, Cewek Lulusan Cumlaude Universitas ini Akhirnya jadi Perwira Dilantik Langsung Panglima TNI
Berkali-kali Gagal Tes Akmil, Cewek Lulusan Cumlaude Universitas ini Akhirnya jadi Perwira Dilantik Langsung Panglima TNI

Kisah prajurit cantik TNI AD yang sempat berkali-kali gagal tes akhinya bisa dilantik Panglima TNI.

Baca Selengkapnya