Peringatan serius Jokowi kartu sakti tak digunakan macam-macam
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menyatakan secara tegas ke warga untuk tidak menggunakan uang dari Kartu Indonesia Sehat untuk kepentingan yang tak mendesak. Dia menegaskan uang dari kartu hanya untuk biaya kesehatan warga. Jika menemukan yang berbuat seperti itu, ia tak segan untuk menarik kartu tersebut.
Begitu pun dengan uang yang berasal dari Kartu Indonesia Pintar, ia berharap kepada warga yang mendapatkannya untuk menggunakannya sesuai dengan kebutuhan pendidikan, seperti buku, pakaian sekolah dan alat penunjang pendidikan lainnya.
Adapun, kata dia, kartu-kartu lainnya juga hanya diperbolehkan digunakan sesuai dengan kaidahnya. Sebab, kata dia, pemerintah berhak menariknya. Keluarga pemegang KKS akan menerima bantuan Rp 200 ribu per bulan selama tiga bulan. Apalagi, di setiap pembagian kartu, ia selalu menekankan hal ini.
Berikut peringatan serius Jokowi agar kartu sakti tak digunakan macam-macam:
Uang dari Kartu sakti jangan dibelikan pulsa
Presiden Jokowi mengimbau para penerima program bantuan sosial seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) tidak menggunakan uangnya untuk membeli pulsa telepon seluler. Dia pun bakal menarik kembali kartu tersebut apabila penerima menggunakan uang untuk keperluan lain."Saya titip tolong untuk dipakai untuk yang baik-baik, jangan sampai kayak tadi KIP untuk beli pulsa. Hati-hati kalau ada yang beli pulsa pakai kartu itu langsung kita cabut," ujar Jokowi dilansir setkab.go.id, Minggu (24/5).Hal ini disampaikan Jokowi saat pembagian program bantuan sosial tersebut usai meresmikan Makassar New Port (MNP) di Kelurahan Busung dan Kelurahan Cambaya, Makassar. Penerima bantuan sosial tersebut adalah nelayan, buruh angkut, petani dan pesantren.Jumlah penerima KKS di kedua kelurahan 645 keluarga, 80 persen nelayan. Total penerima KIP di kedua kelurahan itu 1.027 anak, sementara penerima KIS berjumlah 3.222 orang, dan penerima Kartu Disabilitas di kedua kelurahan tersebut bejumlah 445 orang.Pertama-tama Presiden Jokowi memberikan Kartu Asistensi Sosial untuk Penyandang Disabilitas Berat (ASPDB) kepada tiga orang perwakilan masyarakat. Penerima Kartu Disabilitas mendapatkan setiap bulannya Rp 300 ribu, yang diambil per empat bulan. "Semoga bisa dipakai untuk perawatan dan penyembuhan," kata dia.
Kartu Indonesia Pintar hanya untuk beli peralatan sekolah
Presiden Jokowi membagikan kartu Indonesia Pintar (KIP) di dua kecamatan di Makassar, Sulawesi Selatan kepada sepuluh orang penerima. Untuk siswa SD dana yang diberikan Rp 450.000, SMP sebanyak Rp 750.000, dan SMA/SMK masing-masing Rp 1 juta per tahun. Dana KIP tersebut dapat diambil bulan Juni kira-kira minggu ketiga."Cukup untuk membeli seragam, membeli sepatu, membeli buku. Harus belajar, kalau nonton TV terus mana bisa pintar," tegas Jokowi.Presiden Jokowi juga menyerahkan KIS kepada 10 perwakilan penerima. Dia meminta agar penerima KIS yang sakit ringan hanya perlu datang ke puskesmas. Namun, kata dia, penerima KIS dapat dirujuk ke rumah sakit apabila penyakitnya bertambah berat."Kalau sakit ringan itu perginya ke Puskesmas. Kalau nanti batuk, batuknya berat kemudian dicek nanti ada paru-paru yang perlu diperiksa baru dirujuk nanti ke rumah sakit. Yang pegang ini tentu saja tidak dipungut biaya," pungkas dia.
Pesan Jokowi ke siswa penerima KIP: Jangan buat telepon-teleponan!
Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada para pelajar penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) tidak menggunakan untuk membeli pulsa, atau berfoya-foya. Karena kalau ketahuan, pemerintah berhak untuk menarik."Siswa-siswi penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) tidak boleh menggunakan uangnya untuk beli pulsa atau telepon-teleponan. Uangnya harus digunakan untuk membeli kebutuhan sekolah," tegas Jokowi dalam sambutan penyerahan kartu sakti di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (21/5).Penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) mendapatkan dana sebesar Rp 450 Ribu per bulan selama tiga bulan. Sementara untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebesar Rp 750 Ribu per bulan, dan SMA/SMK senilai Rp 1 juta per bulan masing-masing selama tiga bulan. Uang tersebut akan diterima pada tahun ajaran baru sekitar Juni mendatang.Jokowi juga mengingatkan pada penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) agar tidak menggunakan uangnya untuk membeli handphone. Keluarga pemegang KKS akan menerima bantuan Rp 200 ribu per bulan selama tiga bulan."Penerima bantuan KKS tidak boleh menggunakan uangnya untuk foya-foya, jangan untuk beli handphone," katanya disambut tawa para undangan di kawasan wisata Coban Talun Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.Jokowi membagikan KKS, KIP dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).Sementara Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani dalam sambutannya mengatakan, penerima KKS di Batu sebanyak 181 orang, KIP sebanyak 133 siswa, dan KIS sebanyak 439 warga, serta Kartu Asistensi Sosial untuk Penyandang Disabilitas (ASPD) sebanyak 5 orang. Sementara untuk penerima ASPD akan menerima setiap bulan sebesar Rp 300 ribu selama 4 bulan."Penerima KKS mulai besok sudah bisa mencairkan di kantor Pos. Pemegang kartu KIP baru bisa mencairkan dana bantuan pada bulan Juni sekitar minggu ketiga," kata Puan.
Lewat KIP, Jokowi ingin anak tak putus sekolah
Presiden Joko Widodo membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) secara simbolis kepada warga Kelurahan Padarni, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari."Dengan itu saya harapkan anak-anak tidak putus sekolah karena ada bantuan dari pemerintah," kata Jokowi saat pembagian KIP di Manokwari, dilansir Antara, Senin (11/5).Presiden mengungkapkan, pemegang KIS, anaknya akan mendapatkan bantuan Rp 450 ribu per tahun untuk sekolah dasar, Rp 750 ribu, untuk SMP dan Rp 1 juta per tahun."Jika nantinya pemerintah memiliki dana lagi akan ada bantuan untuk kuliah," kata Jokowi.Menurutnya, bantuan KIS dapat membantu masyarakat untuk mencukupi kebutuhan buku, seragam, dan peralatan sekolah lainnya. Selain membagi KIP, Presiden juga membagikan secara simblis Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Asistensi Sosial untuk Penyandang Disabilitas.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi soal Masyarakat Gadaikan Sertifikat Tanah ke Bank: Jangan Beli Mobil, Dihitung Bisa Cicil Tidak
Jokowi soal Masyarakat Gadaikan Sertifikat Tanah ke Bank: Jangan Beli Mobil, Dihitung Bisa Cicil Tidak
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Gubernur DKI Jakarta Dipilih Rakyat
Jokowi menyampaikannya dalam rapat membahas RUU DKJ bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaJokowi Ajak Seluruh Santri dan Pelajar Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024
Jokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaBeda dengan Jokowi, Anies Pilih Bangun Jalur Kereta Ketimbang Jalan Tol, Ini Hitung-Hitungannya
Salah satunya, menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta di Sumbar
Baca SelengkapnyaJokowi Ngaku Sering Diajak Kaesang Keliling Daerah
Kemudian, Jokowi bicara mengenai ketentuan Undang-undang Pemilu yang lagi ramai baru baru ini.
Baca Selengkapnya