Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Periksa Boediono di kantor, KPK bantah beri keistimewaan

Periksa Boediono di kantor, KPK bantah beri keistimewaan Wapres Boediono. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan alasan mengapa tim penyidiknya melakukan pemeriksaan terhadap Wakil Presiden Boediono di kantornya. Pemeriksaan tersebut terkait soal kasus Bank Century.

Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, bahwa pemeriksaan terhadap Boediono dengan alasan supaya kasus ini bisa cepat selesai. Dia pun membantah karena mengistimewakan pemeriksaannya di kantor wapres, bukan di KPK.

"Betul, di dalam hukum kita menganut prinsip equality before the law, justice under low. Jadi ini bukan diskriminasi," kata Abraham Samad di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (25/11).

Menurut Abraham, timnya melakukan pemeriksaan Boediono agar pengungkapan kasus ini bisa berjalan dengan cepat. Selain itu, alasan keprotokoleran wakil presiden memang tak mudah.

"Kalau kita menunggu kesiapan kapan Pak Boediono-nya baru ada waktu dan kesiapan protokoler itu lama. Oleh karena itu untuk antisipasi keinginan masyarakat agar cepat, maka kita merespons dengan segera memeriksa di tempat beliau," ujarnya.

Selain pemeriksaan Boediono, Abraham juga mengatakan bahwa KPK juga pernah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi tanpa harus ada pemanggilan resmi ke kantornya.

"Kemudian kemarin Pak Jusuf Kalla juga demikian. Pak Jusuf Kalla kita tawarkan mau diperiksa di rumah atau kantor. Untuk mempercepat proses pemeriksaan Pak Jusuf Kalla milih di kantor (KPK). Tidak ada diskriminasi," tandasnya.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: JK Sentil Pembagian Bansos Pemerintah Jelang Pemilu Caranya Harus Benar!

VIDEO: JK Sentil Pembagian Bansos Pemerintah Jelang Pemilu Caranya Harus Benar!

Jusuf Kalla mengkritik cara pembagian bantuan sosial atau bansos yang dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan

Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan

JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.

Baca Selengkapnya
Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo

Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo

Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jusuf Kalla Endus Kecurangan Pemilu 2024: Semua Mengindikasikan, Kita Tunggu Hasil Resmi

Jusuf Kalla Endus Kecurangan Pemilu 2024: Semua Mengindikasikan, Kita Tunggu Hasil Resmi

JK mengaku masih menunggu hasil penghitungan suara resmi.

Baca Selengkapnya
Respons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi

Respons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi

Dugaan adanya kecurangan pada PIlpres 2024, membuat isu pemakzulan Jokowi muncul.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Ingatkan Jokowi Netral, Moeldoko: Lihat Secara Jernih, Jangan Subjektif

Jusuf Kalla Ingatkan Jokowi Netral, Moeldoko: Lihat Secara Jernih, Jangan Subjektif

Menurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Ibaratkan Pemimpin seperti Sopir: Kalau Suka Marah Emosi Bisa Tabrakan

Jusuf Kalla Ibaratkan Pemimpin seperti Sopir: Kalau Suka Marah Emosi Bisa Tabrakan

JK mengatakan seorang calon pemimpin harus bisa membawa rakyatnya menuju kebaikan.

Baca Selengkapnya
JK Soal Rencana Hak Angket Kecurangan Pemilu: Jalani Saja, Tergugat Tidak Usah Khawatir

JK Soal Rencana Hak Angket Kecurangan Pemilu: Jalani Saja, Tergugat Tidak Usah Khawatir

Jusuf Kalla (JK) menyambut baik rencana hak angket atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya