Periksa Boediono di kantor, KPK bantah beri keistimewaan
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan alasan mengapa tim penyidiknya melakukan pemeriksaan terhadap Wakil Presiden Boediono di kantornya. Pemeriksaan tersebut terkait soal kasus Bank Century.
Ketua KPK Abraham Samad mengatakan, bahwa pemeriksaan terhadap Boediono dengan alasan supaya kasus ini bisa cepat selesai. Dia pun membantah karena mengistimewakan pemeriksaannya di kantor wapres, bukan di KPK.
"Betul, di dalam hukum kita menganut prinsip equality before the law, justice under low. Jadi ini bukan diskriminasi," kata Abraham Samad di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Senin (25/11).
Menurut Abraham, timnya melakukan pemeriksaan Boediono agar pengungkapan kasus ini bisa berjalan dengan cepat. Selain itu, alasan keprotokoleran wakil presiden memang tak mudah.
"Kalau kita menunggu kesiapan kapan Pak Boediono-nya baru ada waktu dan kesiapan protokoler itu lama. Oleh karena itu untuk antisipasi keinginan masyarakat agar cepat, maka kita merespons dengan segera memeriksa di tempat beliau," ujarnya.
Selain pemeriksaan Boediono, Abraham juga mengatakan bahwa KPK juga pernah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi tanpa harus ada pemanggilan resmi ke kantornya.
"Kemudian kemarin Pak Jusuf Kalla juga demikian. Pak Jusuf Kalla kita tawarkan mau diperiksa di rumah atau kantor. Untuk mempercepat proses pemeriksaan Pak Jusuf Kalla milih di kantor (KPK). Tidak ada diskriminasi," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
VIDEO: JK Sentil Pembagian Bansos Pemerintah Jelang Pemilu Caranya Harus Benar!
Jusuf Kalla mengkritik cara pembagian bantuan sosial atau bansos yang dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jusuf Kalla Endus Kecurangan Pemilu 2024: Semua Mengindikasikan, Kita Tunggu Hasil Resmi
JK mengaku masih menunggu hasil penghitungan suara resmi.
Baca SelengkapnyaRespons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi
Dugaan adanya kecurangan pada PIlpres 2024, membuat isu pemakzulan Jokowi muncul.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ingatkan Jokowi Netral, Moeldoko: Lihat Secara Jernih, Jangan Subjektif
Menurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ibaratkan Pemimpin seperti Sopir: Kalau Suka Marah Emosi Bisa Tabrakan
JK mengatakan seorang calon pemimpin harus bisa membawa rakyatnya menuju kebaikan.
Baca SelengkapnyaJK Soal Rencana Hak Angket Kecurangan Pemilu: Jalani Saja, Tergugat Tidak Usah Khawatir
Jusuf Kalla (JK) menyambut baik rencana hak angket atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya