Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pergub Jateng soal penerimaan online siswa miskin membingungkan

Pergub Jateng soal penerimaan online siswa miskin membingungkan Ilustrasi Anak Sekolah. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Tengah (Jateng) tentang siswa dari keluarga miskin (Gakin) dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online dinilai membingungkan. Kebijakan tersebut menimbulkan masalah baru bagi pihak sekolah. Tak sedikit pula masyarakat dan calon siswa berkomentar miring melalui media sosial.

Dalam Pergub Jateng no 9 tahun 2017 itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menetapkan kuota minimal 20 persen untuk siswa gakin, tanpa mengatur batas maksimal siswa gakin. Asalkan memiliki nilai ujian minimal 24 atau rata-rata 6, siswa gakin diprioritaskan di SMA negeri yang mereka inginkan.

Kondisi tersebut dipastikan akan menyulitkan sekolah dalam hal pembiayaan siswa. Ini dikarenakan biaya pendidikan siswa gakin dibebankan kepada siswa reguler. Seperti yang dialami Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Solo. Sebagai sekolah favorit, tahun ini menerima 96 siswa gakin atau sekitar 27 persen dari daya tampung sekolah.

Kepala SMA Negeri 4 Solo, Muhammad Thoyyibun mengatakan, tanpa pembatasan maksimal, siswa gakin yang mendaftar di sekolah favorit yang ia asuh membludak. Ia khawatir jika tidak ada batasan, siswa reguler akan terbebani.

"Masalahnya makin banyak siswa gakin yang mendaftar, beban biaya yang harus ditanggung siswa reguler juga pasti meningkat. Siswa gakin kan gratis, kalau misalnya kita terima 300 siswa gakin, terus pembiayaannya bagaimana? Ini yang belum jelas," ujar Thoyyibun, Kamis (15/6).

Thoyyibun juga mengeluhkan tidak meratanya siswa gakin di 8 SMA negeri Solo. Di SMA Negeri 6 misalnya, menerima 105 siswa, SMAN 4 ada 96 siswa, sedangkan SMAN 8 hanya 8 siswa. Ia menyarankan adanya rayonisasi. Agar siswa bisa masuk di sekolah terdekat.

"Yang rumahnya Pasar Kliwon kok masih ada yang masuk SMAN 4 (di Banjarsari). Kalau jarak dari rumah terlalu jauh nanti apa tidak timbul masalah lagi," keluhnya.

Dia menyebut, nilai siswa gakin terendah di SMA Negeri 4 adalah 26. Kendati demikian ia siap membina para siswa gakin, terutama yang memiliki nilai di bawah rata-rata.

"Kami yakin tetap bisa mempertahankan kualitas. Selama ini kita membina siswa gakin banyak yang masuk bidik misi di perguruan tinggi," katanya.

Sekretaris PPBD SMA Negeri 4, Nanang Inwanto mengakui kebijakan tersebut cenderung menyulitkan siswa reguler. Mereka tidak bisa mendapat kepastian jumlah kuota yang tersedia untuk mereka.

"Kebijakan ini juga menyulitkan siswa reguler. Kuota untuk yang non-gakin jadi tidak tentu karena siswa gakin tidak dibatasi," pungkasnya.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wujudkan Asta Cita, Prabowo-Gibran Bangun Perpustakaan dan Taman Demi Tingkatkan Literasi Masyarakat

Wujudkan Asta Cita, Prabowo-Gibran Bangun Perpustakaan dan Taman Demi Tingkatkan Literasi Masyarakat

Munasir mengungkapkan bahwa ide untuk meminta buku kepada Gibran muncul secara spontan saat ia merespons tweet dari Gibran.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tak Mampu, BUMN Jasindo Lakukan Kebijakan Ini

Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Tak Mampu, BUMN Jasindo Lakukan Kebijakan Ini

Kendala pelunasan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) menjadi penghalang yang menghentikan langkah masyarakat miskin dalam meraih peluang.

Baca Selengkapnya
Viral Penemuan Bayi Dibuang Beserta Surat Wasiat, Pelaku Siswa SMP Kebingungan usai Melahirkan

Viral Penemuan Bayi Dibuang Beserta Surat Wasiat, Pelaku Siswa SMP Kebingungan usai Melahirkan

Penemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Diputusin Gara-Gara Pengangguran, Tak Disangka Pria ini Berhasil jadi Perwira TNI 'Andai Kamu Sabar Sedikit'

Diputusin Gara-Gara Pengangguran, Tak Disangka Pria ini Berhasil jadi Perwira TNI 'Andai Kamu Sabar Sedikit'

Simak kisah seorang pemuda diputusin karena pengangguran, kini jadi perwira TNI AL.

Baca Selengkapnya
Sosok Pemuda di Kalideres Tersangka Penjual Sertifikat Habib Palsu Dikenal Tertutup

Sosok Pemuda di Kalideres Tersangka Penjual Sertifikat Habib Palsu Dikenal Tertutup

Tersangka dikenal tetangga sebagai mahasiswa di salah satu kampus Jakarta.

Baca Selengkapnya
Penggembala Ternak Jadi Tersangka Usai Bunuh Maling, Kapolres: Ada Kesempatan Minta Tolong

Penggembala Ternak Jadi Tersangka Usai Bunuh Maling, Kapolres: Ada Kesempatan Minta Tolong

Menurut Sofwan pertimbangan perkara tersebut tetap diproses agar status tersangka M memperoleh kepastian hukum yang tetap melalui proses hukum.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM

Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM

Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.

Baca Selengkapnya
Kasus Sekda Takalar Kampanyekan Gibran, Bawaslu Tak Temukan Pelanggaran Pidana Pemilu

Kasus Sekda Takalar Kampanyekan Gibran, Bawaslu Tak Temukan Pelanggaran Pidana Pemilu

Bawaslu berharap KASN menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu Takalar terkait dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan lainnya terhadap Muh Hasbi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat

Pemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat

Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya