Merdeka.com - Setelah melakukan penyelidikan, polisi mengamankan perekam sekaligus penyebar video mesum pelajar SMA di Lahat, Sumatera Selatan. Sementara pemeran laki-laki dalam video berdurasi 32 detik itu ditetapkan tersangka.

Kapolres Lahat AKBP Achmad Gusti mengungkapkan, perekam video itu tak lain adalah teman pemeran laki-laki bernama Rahmad Rivaldi (19) yang diamankan tanpa perlawanan di kediamannya. Polisi membawa serta ponsel yang digunakan saat merekam dan menyebar video tersebut.

"Sudah kami amankan, ponsel miliknya dijadikan barang bukti," ungkap Gusti, Rabu (20/10).

Dari pengakuan tersangka, dia sudah empat kali merekam aksi mesum kedua pelajar itu di lokasi yang sama. Dua video lebih dulu disebarnya dan sisanya masih tersimpan di ponselnya.

Tersangka Rahmad dikenakan Pasal 29 Undang-undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan atau Pasal 45 ayat (1) juncto Pasal 27 ayat (1) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dengan ancaman 12 tahun penjara.

"Dia mendapatkan sejumlah uang dari hasil menyebar video itu. Itu motif tersangka diam-diam merekam saat perbuatan mesum kedua pelajar," ujarnya.

Gusti menambahkan, penyidik juga sudah menetapkan pemeran laki-laki dari video itu sebagai tersangka. Dia disangkakan melakukan bujuk rayu untuk melakukan persetubuhan anak sebagaimana diatur dalam Pasal 81 UU Nomor 35 Tahun 2014 perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Terhadap Anak.

"Ya, sudah kita tetapkan juga sebagai tersangka," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, warga Lahat dihebohkan dengan video asusila yang menyebar luas di media sosial. Pemerannya adalah sepasang pelajar SMA setempat.

Perbuatan mesum pelaku dilakukan di toilet rumah kosong tak jauh dari sekolah mereka di Kelurahan Gunung Gajah, Lahat, Sumsel, belum lama ini. Aksi mereka direkam seseorang dan video berdurasi 32 detik menyebar luas.

Polisi langsung melakukan penyelidikan dan mengamankan kedua pelajar itu, yakni inisial YGL (16) dan AMR (16). Mereka kini masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik.

Dari keterangan yang didapat petugas, keduanya sudah sering berbuat mesum di lokasi. Keduanya menjalin hubungan asmara dan mengambil kesempatan berbuat demikian saat pulang sekolah. Atas perbuatan itu, mereka juga dikeluarkan dari sekolahnya.