Perbaiki sistem di dunia, pemerintah buat Forum Pangan Asia Pasifik
Merdeka.com - Pemerintah mengambil inisiatif membahas sistem pangan dunia yang berkelanjutan. Termasuk mendorong keterlibatan aktif para pemangku kepentingan untuk perbaikan sistem pangan dunia.
"Dunia dewasa ini menghadapi tantangan berat untuk dapat, secara berkelanjutan, memberi makan kepada seluruh populasi dunia yang diperkirakan berjumlah 9 miliar pada 2050, meningkat 18 persen dari jumlah populasi dunia saat ini yaitu 7,6 miliar penduduk," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani saat memberikan pidato laporan pelaksanaan Forum Pangan Asia Pasifik di hadapan Wakil Presiden, Jusuf Kalla di Jakarta, Senin (30/10).
Ikut mendampingi Wapres, Menkes RI, Nila F Moeloek, Presiden Eat Foundation, Dr. Gunhild A Stordalen. Merujuk data FAO, Menko PMK mengatakan bahwa 723 juta orang di dunia saat ini menderita kelaparan kronis, 490 juta jiwa di antaranya hidup di kawasan Asia Pasifik. Namun demikian, dalam upaya mencukupi kebutuhan pangan, manusia juga menjadi penyebab kerusakan planet yang tidak bisa diperbaiki lagi.
"Di satu sisi, makanan dan pola makan yang tidak sehat menjadi faktor risiko penyebab munculnya berbagai penyakit di dunia dan merupakan pendorong utama terjadinya penyakit kronis," ujar Menko PMK.
Untuk itu, dalam mendorong perbaikan sistem pangan dunia, pemerintah berinisiatif menyelenggarakan Forum Pangan Asia Pasifik yang bekerjasama dengan Eat Foundation.
"Indonesia menjadi Negara Asia Pasifik yang pertama yang mengambil langkah awal dalam membangun dialog dan kerja sama antara pemangku kepentingan di kawasan Asia Pasifik guna melakukan terobosan dalam sistem pangan berkelanjutan," jelas Menko PMK.
Menko PMK berharap melalui pelaksanaan Forum Pangan Asia Pasifik, dapat dicapai pemahaman kolektif tentang dampak jangka panjang yang perlu kita raih bersama melalui kolaborasi antar negara maupun antar para aktor pembangunan dari berbagai sektor di tingkat nasional dan daerah.
"Forum Pangan Asia Pasifik ini juga diharapkan akan dapat mendorong meningkatnya realisasi investasi dan alih teknologi di bidang pangan dari negara-negara di kawasan kepada Indonesia," harap Menko PMK.
Forum Pangan Asia Pasifik saat ini diikuti lebih dari 700 peserta dari negara-negara di kawasan yang terdiri dari ara menteri dan pejabat kesehatan dan sektor lain seperti keuangan, perencanaan pembangunan, pertanian, lingkungan hidup dan perikanan serta para pelaku bisnis nasional maupun multinasional, akademisi, masyarakat sipil, dan media di kawasan Asia Pasifik. Rencananya forum ini akan berlangsung dari tanggal 30-31 Oktober 2017.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih wakil rakyat atau pemimpin tertentu.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaCegukan pada bayi sebenarnya adalah respons alami dari sistem pernapasan yang sedang berkembang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Krisis pangan di dunia menjadi isi utama seiring bertambahnya populasi manusia.
Baca SelengkapnyaDi antara tahun 1955 hingga Pemilu 1999, Indonesia sempat mengimplementasikan sistem pemilu proporsional tertutup.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPELATARAN utamanya diimplementasikan pada Kantor-kantor Pertanahan yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPAN setuju dengan sikap tegas Prabowo yang menyatakan tidak mungkin semua kekuatan dan kelemahan sistem pertahanan nasional dibuka untuk umum.
Baca Selengkapnya