Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perayaan usai ujian santri asal Depok di Pantai Cidora berujung duka

Perayaan usai ujian santri asal Depok di Pantai Cidora berujung duka ilustrasi orang tenggelam. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Perayaan sejumlah santri Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, dengan berwisata di Pantai Cidora Cilame, Kecamatan Rancabuaya, Kabupaten Garut, setelah melaksanakan ujian berujung duka. Lima orang santri dikabarkan hilang terseret ombak dengan empat ditemukan tewas.

Empat santri tewas yakni Rijal Amrullah (Tangerang), Wisnu Dwi (Depok), Khalid Abdulllah Hasan (Bekasi), dan Faisal Ramadhan (Depok). Sementara Muhammad Syaifullah Abdul Aziz (Depok), hingga kini belum ditemukan.

Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Iwan Ruswanda mengatakan, para siswa berangkat ke Pantai Cidora dalam rangka wisata alam usai melaksanakan ujian. Para korban berangkat pada Senin (15/5), bersama 23 santri lainnya dengan ditemani guru pembimbing.

"Setiap kali santri selesai menjalani ujian akhir sekolah melakukan kegiatan ini," kata Iwan, Rabu (17/5) kemarin.

Iwan mengatakan, pihak yayasan menerima kabar musibah tersebut keesokan sore setelah hari keberangkatan. Dari keterangan diterima pihak yayasan ada 13 siswa berenang di pantai namun karena ombak besar delapan siswa tergulung ombak.

Sementara tiga dari lima santri yang hilang ditemukan tewas. Tiga jenazah santri yang ditemukan atas nama Muhammad Faisal Ramadhana, Khalid Abdullah Hasan dan Rijal Amarullah.

"Ditemukan sekitar pukul 15.30 WIB," kata Iwan.

Jenazah Muhammad Faisal Ramadhana diserahkan kepada pihak keluarga di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Depok. Untuk jenazah Khalid Abdullah Hasan langsung diantar menuju ke rumah duka di Bekasi. Sedangkan Rijal Amarullah menuju rumah duka di Banten.

Dia menjelaskan, berdasarkan keterangan dari salah satu santri yang selamat yakni Muhammad Izzuddin Assulthan mengungkapkan ketika itu ia bersama 13 temannya yang lain sedang berdiri di pinggir pantai. Mendadak air laut pasang dan menyeret para santri itu.

"Jadi bukan berenang, melainkan mereka ini sedang berdiri di pinggir pantai. Tidak disadari air pasang, ternyata kaki mereka sudah tidak menapak di pasir dan langsung terseret arus," kata Iwan.

Dia menuturkan sesaat sebelum kejadian korban lain yang tewas yakni Rijal Amarullah menelepon untuk meminta pulsa. Namun setelah ditelepon balik ternyata sudah tidak ada jawaban.

"Jadi rombongan tetap mengindahkan adanya larangan untuk tidak berenang, namun datangnya ombak besar yang tiba-tiba membuat segalanya berubah sangat cepat," tuturnya.

Saat ini tinggal Syaifullah (16) yang belum ditemukan. Untuk itu pihak yayasan terus melakukan pencarian dan menerjunkan 30 orang dari yayasan menunggu di lokasi.

Tangisan keluarga dan kerabat pecah saat mengiringi pemakaman Faisal dan Wisnu. Beberapa kerabat yang melayat sempat berteriak histeris. Ada pula yang sampai tak sadarkan diri.

Jenazah diserahkan dari Yayasan Hidayatullah kepada Pemerintah Kota Depok, yang diwakili Wakil Wali Kota Pradi Supriatna. Kemudian dari perwakilan pihak keluarga menerima jenazah.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hujan Disertai Angin dan Petir, Depok Dilanda Banjir hingga Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin dan Petir, Depok Dilanda Banjir hingga Pohon Tumbang

Hujan deras yang melanda Kota Depok menyebabkan banjir di sejumlah titik

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis

Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses

Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses

Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan

Sering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan

Seorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
Diduga Sakit, Seorang Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi Kontrakan Depok

Diduga Sakit, Seorang Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi Kontrakan Depok

Tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.

Baca Selengkapnya
Lagi Asyik Main Sampan di Lokasi Banjir, Tiga Santri Tewas Tenggelam di Kudus

Lagi Asyik Main Sampan di Lokasi Banjir, Tiga Santri Tewas Tenggelam di Kudus

Sampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.

Baca Selengkapnya
Santri Banyuwangi Tewas Dianiaya, Polisi Periksa Pihak Pengurus dan Pengasuh Pondok Kediri

Santri Banyuwangi Tewas Dianiaya, Polisi Periksa Pihak Pengurus dan Pengasuh Pondok Kediri

Sedangkan, keempat pelaku masih masih ditahan di Mapolres Kediri Kota.

Baca Selengkapnya
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya