Perantau asal Banten Tak Mengira Tawuran Pelajar di Wamena Berbuntut Kerusuhan
Merdeka.com - Sebanyak 30 perantau asal Banten telah kembali ke kampung halaman. Salah satunya Muntaal (42) perantau asal, Ciruas Kabupaten Serang, korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Pria yang telah merantau di Wamena selama 13 tahun itu berprofesi sebagai teknisi parabola televisi menyaksikan langsung awal mula kerusuhan di daerah tersebut. Sebab kontrakannya tak jauh dari kantor Bupati Jayawijaya.
Ia menceritakan kerusuhan yang terjadi pada 23 September, itu bermula dari tawuran pelajar sekira pukul 09.00 Wit di jalan raya dekat kantor Bupati. Waktu itu dia baru akan pergi bekerja. Namun, tak lama kemudian massa tawuran itu langsung membakar kios-kios dan ratusan mobil.
"Saya mau berangkat kerja, saya lihat tawuran pelajar, saya kira efeknya tidak lama atau tawuran pelajar biasa, tapi ternyata banyak bakar-bakar di wilayah tersebut," kata Muntaal kepada wartawan di Pendopo Gubernur Banten, Senin (7/10).
Setelah kondisi kerusuhan di daerah tersebut semakin brutal, lanjutnya, ribuan penduduk baik perantau dan warga setempat langsung mengungsi ke Kodim dan Polres Jayawijaya hingga Masjid dan Gereja. Kerusuhan mulai kondusif pada pukul 15.00 Wit.
"Kebanyakan orang lokal (massa rusuh) kelihatannya. Saya waktu itu langsung ngungsi ke Kodim. Jelasnya enggak tahu, kita langsung menyelamatkan diri," katanya.
Ia tinggal selama enam hari di pengungsian untuk mengantre proses evakuasi dari Wamena ke Jayapura. Karena proses evakuasi yang diprioritas adalah pengungsi perempuan dan anak-anak.
"Kesulitan karena evakuasi diperkirakan dua hari evakuasi ke Jayapura dengan Hercules, kebetulan saya laki-laki makanya ngantre lama. Karena prioritas Hercules perempuan dan anak-anak. Saya kebagian enam hari," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaKesetiaan sang istri mendampingi pria ini tak luput dari sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaSetiap peternak bisa mengantongi Rp3,75 juta per dua pekan dari hasil menjual susu kambing, belum termasuk keuntungan jika kambing melahirkan
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca Selengkapnya