Perang Budaya dengan Pokemon Go

Merdeka.com - Semakin hari banyak yang menyatakan perang dengan dengan game Pokemon Go yang kini tengah digandrungi warga. Permainan mencari monster ini dianggap mengganggu dan rawan akan penyalahgunaan. Kapolri hingga beberapa kepala daerah melarang anak buahnya memainkan permainan ini terutama di jam-jam kerja.

Sosiolog sekaligus Wakil Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar menganggap bahwa game Pokemon Go tidak memiliki manfaat sama sekali. Umar bahkan menyebut game tersebut termasuk salah satu perang budaya.

"Sebenarnya sisi positifnya hanya menyenangkan saja bagi para pemainnya, tetapi sisi negatifnya itu tidak bermanfaat sama sekali hanya menghabiskan waktu," ucap Musni kepada merdeka.com melalui sambungan telepon, Jumat (22/7).

Menurutnya, bermain game hanya membuang waktu dan tidak bermanfaat sama sekali. Permainan mencari karakter monster Pokemon tersebut dinilai tidak produktif dan membuat keadaan bangsa tidak lebih baik lagi.

"Kalau para pemain tersebut telah ketagihan, maka mereka tidak produktif lagi karena sibuk mencari Pokemon tersebut. Selain itu kalau seorang pemain terlalu fokus melihat gadgetnya mencari Pokemon dapat mengakibatkan kecelakaan. Permainan tersebut tidak bermanfaat sama sekali dan tidak produktif karena hanya menghabiskan waktu," paparnya.

Umar pun memberikan apresiasi sejumlah pejabat yang mengeluarkan larangan untuk bermain Pokemon Go di instansi-instansinya. Permainan tersebut merupakan salah satu perang budaya dan dapat melemahkan generasi muda.

"Munculnya game tersebut merupakan perang budaya bagi kita, generasi muda jadi tidak punya waktu untuk meningkatkan kualitas mereka, karena hanya bermain game itu saja. Generasi kita menjadi loyo, dan tidak memiliki daya juang sama sekali," kata Musni.

"Saya memberikan apresiasi penuh kepada pemerintah yang melarang bermain Pokemon di instansi-instansi pemerintah, kalau perlu di sekolah-sekolah juga di larang untuk bermain Pokemon, karena sekolah kan tempat mencari ilmu, bukan mencari Pokemon. Selain itu orang tua, juga harus lebih mengawasi anak-anaknya," tambahnya.