Penyuap Bowo Sidik di Kasus Suap Distribusi Pupuk Segera Diadili
Merdeka.com - Manajer Marketing PT Humpuss Transportasi Kimia Asty Winasti segera diadili atas kasus dugaan suap kerja sama distribusi pupuk antara PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog) dan PT Humpuss Transportasi Kimia.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, berkas penyidikan Asti sudah dirampungkan penyidik pada Jumat 24 Mei 2019. Asty beserta berkas perkaranya sudah dilimpahkan penyidik kepada jaksa penuntut umum.
"Penyidik telah melimpahkan tersangka dan berkas perkara AST (Asty) dalam kasus suap bidang pelayaran antara PT. PILOG dengan PT. HTK (Humpuss Transportasi Kimia) ini ke Penuntut Umum," ujar Febri melalui pesan singkat, Minggu (26/5).
Febri mengatakan, dalam menuntaskan penyidikan Asty yang merupakan penyuap anggota DPR Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso, penyidik setidaknya telah memeriksa sekitar 30 saksi.
Jaksa penuntut pada KPK memiliki waktu maksimal 14 hari untuk menyusun surat dakwaan terhadap Asty. Nantinya, surat dakwaan itu dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Jakarta untuk disidangkan.
"Persidangan direncanakan akan dilakukan di Pengadilan Tipikor pada PN Jakpus," kata Febri.
Dalam surat dakwaan penuntut umum akan menguraikan pihak lain di PT Humpuss Transportasi Kimia yang diduga turut terlibat memberikan suap kepada Bowo.
"Selain peran AST, juga akan diuraikan peran pihak lain di perusahaan yang diduga bersama-sama memberikan suap," kata dia.
Sebelumnya, KPK menetapkan anggota Komisi VI DPR Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso sebagai tersangka kasus dugaan suap distribusi pupuk. Selain Bowo, KPK juga menjerat dua orang lainnya yakni Marketing Manager PT. Humpuss Transportasi Kimia (PT. HTK) Asty Winasti, dan pegawai PT. Inersia bernama Indung.
KPK menduga ada pemberian dan penerimaan hadiah atau janji terkait kerja sama pengangkutan bidang pelayaran untuk kebutuhan distribusi pupuk menggunakan kapal PT HTK.
Dalam perkara ini, Bowo Sidik diduga meminta fee kepada PT Humpuss Transportasi Kimia atas biaya angkut yang diterima sejumlah USD 2 per metric ton. Diduga, Bowo Sidik telah menerima suap sebanyak tujuh kali dari PT Humpuss.
Total, uang suap dan gratifikasi yang diterima Bowo Sidik dari PT Humpuss maupun pihak lainnya yakni Rp 8,4 miliar. Uang tersebut dikumpulkan Bowo untuk melakukan serangan fajar di Pemilu 2019.
Reporter: Fachrur Rozie
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjuangan Petugas KPPS Wanita di Sikka Susuri Jalan Berbatu & Terjal Antar Logistik Pemilu
Wanita petugas KPPS harus berjalan kaki sejauh empat kilometer dengan medan yang terjal untuk mendistribusikan logistik pemilu
Baca SelengkapnyaJaga Ketahanan Pangan, 1.077 Distributor Bakal Salurkan Pupuk Subsidi di 2024
Di sisa waktu dua pekan menuju akhir 2023, seluruh distributor juga diminta tetap mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi.
Baca SelengkapnyaDukung Musim Tanam Awal 2024, Ada Diskon 50 Persen Pembelian Pupuk Non-Subsidi
Jumlah ketersediaan pupuk non-subsidi di kios-kios resmi Pupuk Indonesia akan terus ditingkatkan pada awal musim tanam tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku Jastip Protes soal Aturan Pembatasan Bawaan Barang dari Luar Negeri, Mendag Jawab Begini
Mendag Zulhas menyampaikan, pihaknya akan berkirim surat terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengevaluasi aturan tersebut.
Baca SelengkapnyaPenjelasan KPU Sumbar soal Surat Suara Pemilu 2024 Kini Dikirim Lewat Laut Tak Lagi Jalur Darat
Surat suara kemudian didistribusikan ke Gudang KPU kabupaten dan kota dengan 23 kontainer
Baca SelengkapnyaSyok Malah jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Penggembala Kambing Jatuh Sakit & Tak Mau Makan
Sakit Paru-Paru yang diderita Muhyani kembali kambuh. Dia batuk tak henti-henti.
Baca SelengkapnyaDulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaPotret Petugas Pemilu di Kupang, Bawa Logistik Terjang Banjir Demi Warga Mencoblos
Petugas penyelenggara pemilu dibantu warga menerobos derasnya aliran sungai banjir, agar logistik pemilu tiba di tempat pemungutan suara tepat waktu.
Baca SelengkapnyaPolisi Bersenjata Kawal Pelipatan Surat Suara Pemilu di Gudang Logistik Rohil
Pelipatan surat suara dilakukan oleh 259 orang. Proses pelipatan mulai dilakukan pada pukul 08.00 WIB.
Baca Selengkapnya