Merdeka.com - Warga Desa Perancak, Jembrana, geger atas penemuan bangkai Penyu Lekang di pesisir pantai Perancak Jembrana Bali, Senin (10/7). Padahal penyu itu merupakan langka dan dilindungi pemerintah lantaran terancam punah.

Belum diketahui penyebab kematian penyu tersebut. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan para ahli.

Penyu Lekang ditemukan warga memiliki panjang cangkang belakang 51 Cm dan diperkirakan berumur 15 tahun dengan jenis kelamin betina.

Salah seorang aktivis pelestari penyu sekaligus Ketua Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih Desa Perancak, I Wayan Anom Astika, menuturkan, kematian penyu di pesisir perancak tiap tahunnya sangat kecil.

Meski begitu, dia mengaku kesulitan mengetahui penyebab pasti kematian hewan laut dilindungi ini. Sebab, tidak ada dokter spesialis di Jembrana bisa menangani kondisi tersebut.

"Tingkat kematian penyu di pesisir pantai Perancak memang sangat sedikit, tapi tiap tahunnya selalu ada dan sulit diketahui penyebabnya," terang Anom, Senin (10/7).

Karena itu, pihaknya meminta pemerintah daerah untuk memikirkan solusi sehingga tingkat kematian penyu di Jembrana bisa ditekan sekecil mungkin.

Anom menduga kematian penyu sebagian besar disebabkan karena keracunan lantaran terlalu lama memakan plastik. Namun, bisa juga kematian penyu disebabkan karena tersangkut di jaring nelayan.