Penyerang pos satpam Gedung Sate terekam CCTV, ini ciri-cirinya
Merdeka.com - Pelaku berandalan bermotor yang menyerang dan merusak dua pos satpam di sekitar Gedung Sate Bandung terekam CCTV. Akibat dari penyerangan itu, dua pos satpam kantor Gubernur Jabar Ahmad Heryawan rusak. Tidak ada korban dalam insiden tersebut.
Humas Pemprov Jabar yang merekam tindakan brutal berandalan bermotor memperlihatkan insiden yang terjadi pada Minggu (23/11) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Dalam rekaman kamera pengintai itu nampak pelakunya berjumlah empat orang.
Mereka menggunakan dua sepeda motor satu di antaranya jenis matic. Tiga pelaku menggunakan helm half face atau semi tertutup. Sedangkan satu pelaku tidak memakai helm. Kaca helm yang digunakan tidak ditutup. Mereka semua berjaket dan menggunakan sepatu kets.
Berdasarkan penuturan petugas keamanan dalam, kata Kepala Biro Humas Protokol dan Umum Pemprov Jabar Ruddy Gandakusumah, pelakunya anak muda. "Semuanya masih anak muda," ujarnya di Gedung Sate Bandung, Senin (24/11).
Hanya saja pada rekaman CCTV hitam putih tidak terlihat jelas pelat nomor motor dan wajah pelaku. Di sini lah dia meminta kepada polisi mengusut tuntas insiden penyerangan dan perusakan. "Ini perusakan fasilitas pemerintah ini merupakan tindakan kriminal," tandasnya.
Kasus ini secara resmi sudah dilaporkan kepada polisi. Pihak Pemprov Jabar juga menyerahkan barang bukti berupa sejumlah batu yang dipakai pelaku dan rekaman CCTV. Polrestabes Bandung hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut.
Pantauan wartawan, dalam rekaman CCTV bergambar hitam putih di area Pos 4 dan 9. Dua pelaku cukup berani mengeluarkan benda seperti senjata tajam (sajam). Pelaku seperti terlihat adu mulut dengan sekuriti di luar area gerbang.
Hanya saja keributan tidak terjadi karena ada peleraian. Lalu mereka meninggalkan pos 9. Hanya saja di rekaman lain terjadi perusakan kepada dua pos jaga itu masing-masing Pos 3 di Jalan Banda dan Pos 4 di Jalan Cimandiri.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaKapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaBerani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaKomjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.
Baca SelengkapnyaPolisi menjerat pelaku dengan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana
Baca SelengkapnyaMenariknya, sang komandan dan anggotanya ini menggunakan kata istilah yang bisa bikin senyum-senyum sendiri.
Baca SelengkapnyaMaka penanganan dalam proses penyidikan MI ditempatkan di Balai Pemasyarakatan (Bapas) untuk pendampingan.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca Selengkapnya