Merdeka.com - Polisi menangkap perampok yang menyekap Ruchijat Effendi (76) dan Tatun 67 di Kompleks Cibaduyut Permai. Tersangka bernama Dandan Taufik Hidayat (39) ini padahal dipekerjakan pasutri sepuh tersebut untuk membuat tangga untuk renovasi rumah.

Peristiwa penyekapan itu terjadi pada pertengahan Desember 2018. Ruhiyat dan Tatun ditemukan dalam keadaan disekap dalam kamar, terikat di kursi, serta kepalanya terbungkus kantong kresek.

Warga sekitar awalnya curiga karena di rumah pasitri itu tidak ada kegiatan dan sepi. Akhirnya mereka memutuskan untuk mendobrak pintu rumah korban dengan linggis serta alat seadanya, lantaran pintu kamar tempat pasutri disekap terkunci dibantu oleh anggota polisi.

Mereka disekap selama empat jam. Sebetulnya, saat kejadian, korban sempat menekan alarm yang terhubung ke posko keamanan perumahan pukul 22.00 WIB.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Irman Sugema mengatakan, pelaku ditangkap di kawasan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Kamis (3/1) malam. Dandan ditembak di bagian kaki kanannya setelah mencoba melarikan diri.

Kepada polisi tersangka menyebut bahwa motif yang dilakukannya karena faktor ekonomi.

"Tersangka ini diminta bantuan untuk merenovasi rumah, Tapi timbul motif lain D menunggu kedatangan korban saat pulang dan dilakukan penyekapan keduanya," kata Irman di Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (7/1).

Dalam aksinya, Dandan yang membawa senjata tajam sempat memukul kepala Ruhiyat hingga pingsan. Setelah menyekap, tersangka mengambil barang berharga yang ada di rumah tersebut.

Dari tersangka polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa dua unit ponsel, satu unit motor, satu tas berisi perhiasan. Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 365 ayat (1) dan ayat (2) ke 2 e KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.