Penyebab bentrokan di Sumsel versi polisi
Merdeka.com - Bentrok antara warga dengan polisi di Desa Limbang Jaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (27/7) sore, diakui Polda Sumatera Selatan berawal dari laporan perusahaan perkebunan tebu Cinta Manis PTPN VII yang kehilangan pupuk sebanyak 127 ton di Rayon tiga pada 17 Juli 2012.
Sebelum bentrok terjadi, personel Polda Sumsel dan Polres Ogan Ilir tengah mengelar olah TKP dan patroli yang disertai dialog dengan warga.
"Saat itu situasi cukup kondusif," kata Kabid Humas Polda Sumatera Selatan (Sumsel) AKBP Djarod P seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/7).
Menurutnya, situasi kemudian berubah saat iring-iringan personel polisi yang terdiri atas penyidik, intel, sabhara dan Brimob tiba-tiba diserang warga secara membabi buta.
"Pada saat diserbu, warga mengincar kendaraan paling belakang dengan lemparan batu dan senjata tajam," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, bentrokan antara petani Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dengan aparat kepolisian di Desa Limbang Jaya, terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, Jumat (27/7) kemarin.
Akibat bentrokan itu, seorang anak berusia 12 tahun bernama Angga bin Darmawan tewas karena tertembak personel Brimob. Sementara, empat orang lainnya mengalami luka tembak, antara lain, Jessica (perempuan, 16 tahun), Dud binti Juning (Perempuan, 30 tahun), Rusman Bin Alimin (Laki-laki, belum diketahui umurnya), dan satu lagi belum diketahui namanya.
Dalam keterangan pers Serikat Petani Indonesia (SPI) yang diterima merdeka.com, tindakan polisi ini dalam rangka menyelesaikan konflik agraria antara petani Ogan Ilir dengan PTPN VII yang kembali memanas sejak 17 Juli 2012. Dengan dalih mengamankan aset PTPN VII, pihak Brimob menyisir setiap desa untuk mencari petani yang mereka duga berpotensi menggerakkan massa.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2 Polisi di Sumsel Dikepung Lalu Disandera & Diamuk Massa Usai Gerebek Penipu Online, Ini Kronologinya
Kapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaMasih Lengkapi Berkas, Polisi Bakal Periksa SYL Usai Pemilu 14 Februari 2024
Pemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca SelengkapnyaTanpa Lepas Sepatu, Begini Aksi Gercep Bripka Suparno Panjat Tiang saat Tali Bendera Lepas
Salu! Personel Polisi asal Boyolali lakukan aksi berbahaya demi berkibarnya sang merah putih di tengah Upacara Bendera HUT Kemerdekaan RI ke-78.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Gencar Patroli Siber Antisipasi Serangan Hoaks Terkait Pemilu
Polisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki Pastikan Tol Cisundawu Aman Dilalui Usai Gempa Sumedang, Ini Alasannya
Menteri PUPR mengatakan tidak lengah dengan adanya berita tersebut dan akan menyelidikinya.
Baca SelengkapnyaJadi Tersangka, Polisi Pengemudi Alphard Ancam Warga Dijemput Propam dan Ditahan di Sel Khusus
Setelah ditetapkan tersangka, Bripka ED, polisi pengemudi Alphard yang ancam warga ditahan di sel khusus.
Baca SelengkapnyaAnak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaRibuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan
Petugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis
Baca SelengkapnyaPastikan Pemilu Aman, Polisi Gelar Patroli di Jam Rawan Kejahatan
Polisi menggelar patroli dengan menyasar sejumlah tempat
Baca Selengkapnya