Penukaran uang di pinggir jalan rawan penipuan dan uang palsu
Merdeka.com - Menjelang lebaran, penukaran uang receh sudah menjadi tradisi. Namun penukaran uang di pinggir jalan, rentan penipuan dan peredaran uang palsu.
Kapolres Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak menukarkan uang pecahan kecil di pinggir jalan raya. Dia meminta untuk menukarkan uang ke bank atau outlet resmi yang ditunjuk oleh Bank Indonesia.
"Biasanya, selama Ramadan dan menjelang lebaran, masyarakat selalu ingin menukarkan uang pecahan kecil. Namun, kami mengimbau untuk tidak menukarkannya ke calo-calo di jalan, sebab rentan terjadinya kasus peredaran uang palsu," kata Setija usai menggelar buka bersama dengan seluruh jajaran Polrestabes Surabaya di RM Agis, Rabu (24/7) malam.
Karena beresiko terhadap jaminan keaslian uang tersebut, hendaknya masyarakat menukarkan uangnya ke bank-bank resmi. "Selain itu, penukaran uang receh di jalan juga beresiko terhadap keselamatan warga dari incaran penjahat," terangnya.
Setija menegaskan, pihaknya bakal menindak tegas jika diketahui adanya pelanggaran hukum atau peredaran uang palsu. Selain itu, jika masyarakat melakukan transaksi penukaran dengan jumlah besar, pihaknya siap untuk memberikan pengawalan.
"Selain itu, jangan ragu-ragu minta pengawalan karena tidak dipungut biaya. Ini sangat penting untuk membantu menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Tugas kami selain mengayomi, juga melindungi masyarakat," kata perwira yang juga pernah menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat tersebut.
Sementara itu, pada Hari Raya Idul Fitri 1434 H kali ini, Bank Indonesia sudah menyiapkan banyak outlet atau bank sebagai lokasi penukaran uang pecahan kecil. Di Surabaya sendiri, penyaluran uang dilakukan melalui lebih dari 500 kantor cabang, cabang pembantu, kantor kas, outlet bank umum, dan BPR.
Penukaran dimulai sejak 9 Juli lalu hingga menjelang lebaran dan dijadwalkan pada hari Selasa, Rabu, dan Kamis pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Penukaran uang tidak dipungut biaya alias gratis. Di Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur, telah disiapkan dana senilai Rp 11,9 triliun.
Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur Hamid Ponco Wibowo menjanjikan, masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan uang receh dan memilih menukarkan uangnya di calo pinggir jalan.
"Kami memang tidak bisa melakukan tindakan represif untuk menghalau calo di pinggir jalan. Selain belum bisa mendeteksi langsung, kami juga belum bisa mengambil tindakan. Selama tidak melanggar tata tertib maka tidak masalah. Apalagi itu kan pekerjaan mereka," tandas dia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uniknya Tradisi Ngamplop saat Jenguk Tetangga Sakit di Sumedang, Uang yang Terkumpul Bisa untuk Beli Kendaraan
Tradisi ini unik, karena uang sumbangan jenguk bisa untuk membeli kendaraan
Baca SelengkapnyaPuteri Komarudin: Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran
Puteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.
Baca SelengkapnyaMenaker Ingatkan Pengusaha Bayar THR Paling Lama H-7 Lebaran: Tak Boleh Dicicil
Ida menekankan, THR harus diberikan secara penuh, tidak boleh dicicil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024
Sebelum menukar uang rupiah masyarakat terlebih dahulu melakukan pemesanan tukar uang melalui aplikasi Pintar atau melalui laman penukaran uang BI.
Baca SelengkapnyaBI Sebar 4.264 Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024, Dibuka Mulai 15 Maret-7 April 2024
BI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran
Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaCara Membayar Fidyah untuk Ganti Puasa Ramadhan dengan Uang, Ketahui Hukum & Ketentuannya
Berikut cara membayar fidyah untuk ganti puasa ramadhan dengan uang.
Baca SelengkapnyaSejarah di Balik Tradisi Bagi-Bagi THR saat Lebaran Idul Fitri, Ternyata Sudah Ada Sejak Abad Pertengahan
Tradisi memberikan THR kepada orang yang lebih muda, sudah ada sejak abad pertengahan ketika Khalifah Fatimiyah biasa membagikan uang, permen.
Baca SelengkapnyaGara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok
Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca Selengkapnya