Pentingnya foto gigi untuk identifikasi korban Sukhoi
Merdeka.com - Korban insiden jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, masih terus dicari. Hingga saat ini, kurang lebih separuh korban masih belum ditemukan sejak insiden ini terjadi pada Rabu (9/5) lalu.
Jika dibandingkan dengan insiden tergelincirnya pesawat Garuda di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta 2007 lalu, korban Sukhoi sepertinya akan lebih sulit diidentifikasi. Selain kondisi jenazah sudah tidak utuh lagi, diketahui sudah tidak ada lagi kerangka kepala jenazah Sukhoi yang utuh. Pertanyaannya adalah, mungkinkah para korban Sukhoi bisa diidentifikasi dengan mencocokkan struktur gigi?
Salah satu korban tewas dalam kecelakaan Garuda di Yogyakarta pada 2007 lalu, Prof Dr Koesnadi Hardjasumantri bisa diidentifikasi dengan mencocokkan struktur gigi korban dengan foto gigi almarhum saat masih hidup. Proses identifikasi dengan mengandalkan ciri-ciri fisik lainnya, saat itu sulit dilakukan karena kondisi jenazah gosong akibat mengalami luka bakar yang hebat.
"Data itu dicocokkan dengan foto (gigi), ternyata hasilnya cocok sehingga langsung ketemu," ujar Ketua Odontoforensik RS Dr Sardjito Yogyakarta, Sudibyo 8 Maret 2007 silam.
Proses identifikasi korban kecelakaan pesawat, dan korban-korban lainnya yang mengalami luka bakar hebat memang akan lebih mudah jika sebelumnya para korban memiliki foto struktur gigi. Sebab, tes DNA akan sulit dilakukan jika korban mengalami luka bakar yang parah dan kondisi jasad membusuk lantaran lama belum ditemukan oleh tim evakuasi.
Dalam sebuah seminar yang berlangsung di Surabaya belum lama ini, Kepala Odontologi Forensik Instalasi Kedokteran Forensik/Medikiolegal RSUD dr Soetomo Surabaya, drg Wieke Lutviandari DFM menyatakan, ilmu kedokteran gigi mulai berperan membantu proses identifikasi korban bencana massal sejak 1981.
"Itu terjadi saat tenggelamnya kapal penumpang Tampomas II di perairan Masalembo, Sulsel pada 1981, kemudian berlanjut pada bencana terorisme," kata Wieke.
Bencana terorisme yang dimaksud Wieke antara lain adalah peristiwa bom bali I (2002) ledakan bom di Hotel JW Marriot (2003), ledakan bom di Kedubes Australia (2004), bom Bali II (2005), penggerebekan teroris Dr Azhari (2005), serta kasus-kasus lainnya.
Kenapa gigi sangat membantu proses identifikasi? "Gigi adalah bagian terkeras dari tubuh manusia yang komposisi bahan organik dan airnya sedikit sekali, dan sebagian besar terdiri dari bahan anorganik sehingga tidak mudah rusak," papar Wieke.
Selain itu, dari gigi yang diidentifikasi, dapat diperoleh informasi tentang berbagai hal. Di antaranya informasi tentang umur, ras, jenis kelamin, golongan darah, ciri-ciri khas, dan bentuk wajah atau raut muka korban.
Wieke juga memberi contoh pada kasus bom Bali I, korban yang bisa diidentifikasi berdasarkan gigi-geligi hingga 56 persen. Sedangkan korban jatuhnya Pesawat Garuda di Yogyakarta pada tahun 2007 lalu mencapai 66,7 persen.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri Komisaris Besar Anton Castilani saat menemui keluarga korban di RS Polri Kramatjati, Sabtu (12/5) lalu menjelaskan, proses identifikasi korban diperkirakan akan berlangsung lama, sebelum para korban dikembalikan kepada pihak keluarga.
Selain menunggu selesainya proses evakuasi, jenazah yang diterima tim DVI sudah tidak dalam keadaan utuh. Tahapan proses identifikasi dimulai dengan tes DNA yang bisa memakan waktu 2 pekan. Kemudian potongan tubuh akan dicocokkan per bagian. Jika kemudian lengkap, maka tugas selanjutnya adalah menyatukan potongan tubuh itu atau direkonstruksi.
"Tentu keluarga tidak ingin menerima jenazah yang bukan keluarganya," kata Anton.
Proses identifikasi korban Sukhoi ini tentunya akan semakin terbantu jika keluarga korban menyerahkan foto struktur gigi korban.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah 30 menit melakukan penerbangan, Putin memuji TU-160M sebagai pesawat yang andal dan modern.
Baca SelengkapnyaVladimir Putin memberikan hadiah spesial untuk sahabatnya, Kim Jong-un, yaitu sebuah mobil limusin mewah nan canggih, Aurus Senat.
Baca SelengkapnyaMoskow menuduh Ukraina menembak jatuh pesawat angkut Rusia Ilyushin Il-76. Sebanyak 74 orang di dalamnya tewas, termasuk 65 tahanan Ukraina.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat di angkasa, aksinya pun membuat ribuan mata seketika berdegup.
Baca SelengkapnyaIdentitas 2 Pilot Israel Pengebom Rumah Sakit dan Warga Sipil di Gaza Terungkap
Baca SelengkapnyaCaptain Philips nampak terlihat menggunakan jaket panjang berwarna hitam.
Baca SelengkapnyaIntip keahlian perempuan cantik asal Indonesia yang mampu menguasai 6 bahasa asing lewat tren 'Hai Kids'. Simak ulasannya.
Baca SelengkapnyaMenurut data PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta, pada Selasa (16/4), sebanyak 14.400 penumpang turun di Stasiun Gambir.
Baca SelengkapnyaSerangan gabungan AS dan Inggris ini dilancarkan sebagai balasan untuk Houthi yang didukung Iran atas serangan terhadap kapal-kapal Israel di Laut Merah.
Baca Selengkapnya