Penjualan satwa dilindungi marak di Facebook, 'Orangutan' gelar demo
Merdeka.com - Media sosial Facebook ternyata menjadi sarana paling sering digunakan oleh para pelaku kejahatan untuk melakukan transaksi jual beli satwa dilindungi. Pedagang biasanya akan membentuk grup terbatas untuk mempromosikan satwa yang dimiliki.
"Para penghobi dan pedagang akan berkumpul dalam sebuah grup dan akan sangat mudah mendapatkan informasi. Foto satwa yang dijual akan diunggah berikut banderol harga yang diinginkan," kata Daniek Hendarto, Juru Kampanye Centre for Orangutan Protection (COP) di Malang, Selasa (3/3).
Facebook menjadi sarana yang mempermudah jual beli para penjahat satwa liar. Mereka terang-terangan tawar-menawar di halaman comment, sebelum kemudian bersepakat untuk melakukan pembayaran dan pengiriman.
Daniek berpendapat, untuk mendapatkan hewan piaraan yang diinginkan jauh lebih mudah melalui Facebook, dibanding datang ke pasar hewan. Bahkan informasi yang diperoleh jauh lebih detail, dan cukup menunggu di rumah hewan akan diantar.
Hal ini yang melatarbelakangi COP dan Animals Indonesia menggelar aksi simpati di Bundaran Balai kota Malang. Dua demonstran memakai kostum monyet mengajak masyarakat agar tidak menjadi bagian dari menjualbelikan satwa liar. Aksi dilakukan secara bersamaan di Malang dan Yogyakarta.
Elizabeth Laksmi, juru kampanye Animals Indonesia melihat sulitnya upaya penegakan hukum menyangkut perdagangan satwa liar lewat media sosial. Sejumlah media sosial seperti Kaskus memang sudah melakukan banned, namun belum diikuti oleh yang lain.
"Facebook telah menjadi sarana yang membahayakan bagi satwa liar. Mereka biasa ganti piaraan hanya karena bosan. Kemudian membeli via online," katanya.
Tahun 2012-2015 setidaknya COP telah membantu penegak hukum menyita 8 kasus perdagangan satwa liar secara online. Saat itu berhasil diamankan 28 jenis satwa dilindungi sejumlah 65 ekor, termasuk bayi orangutan yang dijual dengan harga Rp 50 juta. Penjual juga memiliki jaringan jual beli internasional.
Pada 2014, Animals Indonesia juga pernah menyita 4 bayi lutung di Lumajang. Data-data hewan yang disita berasal dari Facebook.
Baca juga:
Kadal 'main' gitar karya fotografer Indonesia hebohkan media asing
Pengusaha Indonesia yang masuk daftar jajaran orang terkaya di dunia
Proyek 'siluman' bernilai fantastis berseliweran di APBD 2015
Smartphone paling aman di dunia lahir, siap 'bunuh' BlackBerry
Derita Jelita, si miskin sakit terlantar & dituding cari sensasi
Laga Rusuh, FA Denda Chelsea Dan Everton
Jangan lewatkan:
Kisah istri Komandan Kopassus jual minyak buat tambah uang belanja
Dilepas KPK, ditolak kejagung, Komjen BG bebas di tangan Bareskrim?
Di bawah pimpinan Ruki KPK keok lawan Komjen BG
Gandeng PPATK, Ahok akan ungkap gaya hidup mewah anggota DPRD
Begini wujud Hiu 'vampir' Goblin yang ditemukan di New South Wales
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya4 Februari Hari Ulang Tahun Facebook, Ini Sejarah dan Perkembangannya
Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaCara Mudah Mengidentifikasi Orang yang Putus Asa dan Ingin Mengakhiri Hidupnya
Ada juga orang yang putus asa dengan menuliskan di media sosialnya untuk mencurahkan isi hati.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hanya Lulusan SD, Pria ini Justru Jadi Pengusaha Otomotif Mendunia
Kerja keras sangat dibutuhkan seseorang untuk menjadi sukses.
Baca Selengkapnya2 Geng Pemuda di Palembang Tawuran, 1 Tewas Kena Bacok
Dari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaSempat Bingung Cari Kegiatan, Ibu Rumah Tangga Ini Akhirnya Jual Olahan Tongkol Omzetnya Capai Rp3 Juta per Hari
Selain memanfaatkan media sosial Instagram, penjualannya banyak terbantu karena testimoni pembeli kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaPantun Akhir Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024, Cocok Dibagikan ke Media Sosial
Pantun akhir tahun 2023 ini bisa dibagikan ke akun media sosial untuk menyambut awal tahun,
Baca Selengkapnya