Penjual hewan kurban masih banyak yang bandel jualan di trotoar
Merdeka.com - Larangan Pemprov DKI kepada para penjual hewan kurban untuk tidak menggelar dagangannya di trotoar sepertinya tidak diindahkan. Di Jalan Raya Bogor, Pasar Rebo, Jakarta Timur, ratusan ekor kambing, sapi, dan domba, terlihat menghiasi trotoar.
Jaka (42), salah seorang penjual hewan kurban mengaku terpaksa berjualan di trotoar sisi Jalan Raya Bogor meski tak mendapat izin dari RT, RW, dan kelurahan setempat. Pria asal Sukabumi, Jawa Barat ini beralasan berjualan di lokasi tersebut lantaran sulitnya mencari lokasi lain di Jakarta.
"Cari lokasi lain di Jakarta sulit. Kalau taman atau trotoarnya indah dan terawat saya juga tidak berani," katanya saat ditemui di tempat penjualan, Senin (29/9).
Pria yang sudah lima tahun menjadi penjual hewan kurban ini menambahkan, sebelum dirinya sudah ada pedagang lain yang membuka lapak dagangannya terlebih dahulu. Dia mengaku selama berdagang di lokasi ini sudah memiliki pelanggan.
"Saya sudah lima kali Idul Adha berjualan hewan kurban dengan lokasi di sini terus. Pelanggan saya tahunya di sini," katanya.
Jaka mendatangkan sebanyak 120 ekor kambing dari daerah asalnya di Sukabumi, pada Jumat (26/9) lalu. Meski terhitung baru dua hari berjualan, Jaka sudah berhasil menjual sebanyak 20 ekor kambing. Jika telah terjual seluruhnya sebelum Hari Raya Idul Adha, Jaka mengaku akan kembali mendatangkan ratusan hewan kurban lainnya untuk dijual di lokasi tersebut.
"Tahun lalu terjual 250 ekor, tahun ini semoga bisa terjual 400 sampai 500 ekor," harapnya.
Selain Jaka, di sepanjang Jalan Raya Bogor, terutama di kawasan Pasar Rebo terdapat sedikitnya enam lokasi penjualan hewan kurban. Dia berharap Pemprov DKI mengizinkannya untuk tetap berjualan. Menurutnya, berjualan hewan kurban hanya 10 hari dalam satu tahun. Setelah Hari Raya Idul Adha, Jaka berjanji akan membersihkan kotoran dan sampah yang dihasilkan selama berjualan.
"Karena tidak setiap hari, biarkan kami berjualan hewan kurban. Ini untuk mencari nafkah sekaligus beribadah," ungkapnya.
Sementara itu saat di konfirmasi kepala Satpol Jakarta Timur, Syahdonan mengatakan, pihaknya belum melakukan penertiban kepada para pedagang yang berjualan di trotoar. Dia melanjutkan, jika mendapat perintah anggota Satpol PP sudah disiapkan.
"Belum dilakukan penertiban, karena masih dirapatkan. Kalau ada keputusan baru kami lakukan," tandasnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI Jakarta Gelar Pasar Murah, Catat Lokasi dan Waktunya
Pasar murah di Jakarta digelar mulai 26 Februari sampai 9 Maret 2024
Baca SelengkapnyaKisah Pria Tulungagung Ternak Burung Peliharaan Para Raja, Harga Jualnya Capai Rp1 Miliar per Ekor
Menariknya, dengan modal yang cukup ringan, Abror bisa menghasilkan cuan melimpah dari penjualan burung perkutut.
Baca SelengkapnyaTruk Bawa Rombongan Peziarah Terguling di Bandung Barat, 5 Orang Meninggal Dunia
Diduga, truk kehilangan kendali sehingga terguling dalam perjalanan dari arah Cianjur menuju Bandung barat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ruko Konfeksi Kompleks PIK di Jaktim Terbakar, 4 Orang Tewas & Kerugian Rp1 M
Keempat korban tewas, kata Gatot, ditemukan di tempat terpisah
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Penjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Baca SelengkapnyaJual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau
Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaFOTO: Berharap Keberkahan Melimpah dari Penjualan Terompet Tahun Baru yang Mulai Marak
Menjelang perayaan Tahun Baru 2024, penjual terompet musiman mulai marak di sejumlah kawasan Ibu kota.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Tetap Berlakukan Hari Bebas Kendaraan Selama Ramadan
Pemprov DKI Tetap Berlakukan Hari Bebas Kendaraan Selama Ramadan
Baca SelengkapnyaPemprov Kaltim Kerahkan 17 Ribu Pasukan BKO Demi Amankan Pemilu 2024
Upaya itu dilakukan demi mengamankan penyelenggaraan pesta demokrasi di Benua Etam.
Baca Selengkapnya