Penjarah telur penyu di Pulau Sangalaki ancam petugas BKSDA dengan parang
Merdeka.com - Petugas taman wisata alam wisata pulau Sangalaki di kepulauan Derawan, Berau, Kalimantan Timur, khawatir dengan maraknya aksi penjarahan telur penyu. Bahkan, para penjarah semakin berani. Mereka mengancam petugas dengan parang. Seribuan telur penyu pun dicuri untuk diperjualbelikan.
Lima warga diduga yang tinggal di pulau Derawan, mendatangi 4 petugas di Sangalaki, Jumat (9/2) siang. Sambil mengancam parang, kelimanya leluasa menjarah telur penyu.
"Semakin berani dan nekat. Bisa dibilang memang tiap bulan ada yang dicuri. Bulan Januari kemarin juga, pelaku ini datang ke Sangalaki, minta telur penyu yang sudah direlokasi," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Berau-BKSDA Kaltim, Aganto Seno, dikonfirmasi Jumat (9/2) malam ini.
Jumlah telur penyu yang dijarah dalam satu bulan terakhir tidak sedikit. Lebih dari 1.000 butir telur. Ada belasan sarang yang diambil. Satu sarang berisi sekitar 100 butir.
"Ya, siang tadi, sambil mengancam dengan parang, supaya kita kasih telur penyu yang sudah direlokasi. Kita disuruh nunjukkin dimana tempat relokasinya. Malam ini juga mereka mau kembali ke Sangalaki," tambah Seno.
Seno melanjutkan. Di bawah ancaman, petugas BKSDA ketakutan. Petugas diminta tidak berkeliling di malam hari. Alasannya demi keselamatan. Seno memastikan, telur-telur penyu yang dijarah itu, untuk diperjualbelikan.
"Yang jelas dijual. Soal jaringannya saya kurang paham, dan yang jelas mereka dari (pulau Derawan). Saya sudah laporkan ini ke BKSDA Kaltim, Balai Gakkum LHK Kalimantan, dan ke Dirjen KSDAE," ucap Seno.
Seno menjelaskan, petugas BKSD merelokasi telur penyu ke Sangalaki karena dua alasan. Pertama, agar bisa menetas (menjadi tukik) secara alami. Karena kalau terlalu dekat dengan laut, bakal gagal menetas. Alasan kedua, banyaknya pencurian.
Relokasi telur penyu sensiri, sudah menjadi kegiatan rutin. Dari tahun ke tahun semakin banyak telur penyu yang direlokasi. "Karena aksi pencurian semaki kurang ajar," tegas Seno.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas KPPS itu sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dengan keluhan anggota tubuhnya lemas.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaMereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPemudik yang berangkat melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya capai 65.530 orang
Baca SelengkapnyaData KPU per Senin 19 Februari 2024 mencatat jumlah petugas Pemilu meninggal dunia mencapai 71 orang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnya20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali sebelumnya jatuh sakit dan satu orang petugas Satuan Perlindungan Masyarakat.
Baca Selengkapnya