Pengusaha ikan asap di Minahasa Selatan butuh perhatian pemerintah
Merdeka.com - Warga Desa Bajo Dusun IV, Kecamatan Tatapaan, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Dari profesi tersebut, ada beberapa dari mereka yang menekuni usaha pengasapan ikan, termasuk Rusli Midin (50), yang merintis usahanya sejak setahun yang lalu.
Namanya usaha kecil, Rusli harus merasakan getirnya menggantung hidup dari usaha rumahan ini. Saat ditemui merdeka.com, Selasa (14/4), pria paruh baya ini mulai menceritakan proses produksi ikan asap yang digelutinya.
Ikan yang dibeli dari nelayan, dia bawa pulang kemudian dicuci bersih. Setelah bersih, ikan diasapi diatas bara api berjarak sekitar satu meter. Sekitar satu jam menunggu, ikan telah berubah warna menjadi agak kecoklatan dan tidak berair.
"Dari situ kita angkat dan jemur lagi dibawah sinar matahari selama 3 hari agar ikan menjadi garing dan siap dipasarkan," ujarnya saat ditemui merdeka.com, Selasa (14/49.
Berbagai ikan kecil mulai dari ikan teri hingga tandipang merupakan jenis ikan khusus yang biasa diolahnya untuk dijual di pasar. Satu para-para (penampang yang terbuat dari susunan bambu belah) dihargai Rp 50.000.
Meski keuntungan dari usaha ini terbilang tipis, namun Rusli tetap menekuninya. Harapannya tak banyak, asal cukup untuk menghidupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Dia memang tinggal di sebuah rumah sederhana bersama istri dan ketiga anaknya.
"Ada kalanya kita untung tipis hanya Rp 100 ribu per keranjang," ujar dia.
Padahal, dirinya membeli dari pengusaha dengan harga yang relatif mahal, Rp 500-600 ribu per keranjang. Dalam satu keranjang ikan bisa diolah menjadi 18 para-para. Namun jika sedang sepi, dagangan tak laku dan ia hanya bisa membawa pulang uang seadanya.
Namun Rusli tak pernah patah arang. Tanggung jawab sebagai seorang kepala rumah tangga membuat ia terus bergelut dengan asap perapian yang memerihkan mata. Sesekali salah seorang anaknya yang berusia sekitar 2 tahun bergelayut manja di pundak lelaki ini.
Getirnya hidup warga yang menekuni usaha pengasapan ikan di Desa Bajo ini, diharapkan dapat membuka mata pemerintah Minahasa Selatan untuk memberi perhatian lebih sehingga usaha tersebut dapat dikelola secara profesional dan memberikan dampak ekonomi yang tinggi bagi masyarakat.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaLebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam
Bila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Ini Nekat Jual Handphone untuk Bisnis Ikan Cana, Mengejutkan Kini Punya Ruko dan Hasilkan Puluhan Juta
Semua berawal dari melihat Cana (ikan gabus hias) sebagai salah satu ikan hias yang daya tahannya kuat dan memiliki banyak peminat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaApakah Ikan Masih Butuh Minum?
Walaupun tinggal di dalam air, apakah ikan bisa kehausan?
Baca SelengkapnyaBisnis Tambang Pasir Gagal & Terlilit Utang Rp2 Miliar, Dwi Bangkit Lewat Dagang Bakso dan Restu Orang Tua
Di masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca Selengkapnya9 Ikan Lokal untuk MPASI, Mudah Dicari dan Efektif Bantu Cerdaskan Otak Anak
Jenis-jenis ikan lokal ini memiliki manfaat sebagai sumber protein hewani yang penting untuk pertumbuhan otak, membuatnya cocok sebagai pilihan menu MPASI.
Baca SelengkapnyaTernyata Ikan Bandeng Bisa Mempererat Hubungan Warga Betawi dan Tionghoa, Ini Alasannya
Ikan bandeng punya makna khsuus bagi masyarakat Betawi dan Tionghoa. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaPenghasilan Tak Cukup Buat Beli Nasi dan Lauk, Kakek Tini Makannya Cuma Parutan Kelapa buat Ganjal Perut yang Lapar
Kakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca Selengkapnya