Pengurus Panti Asuhan sering pakai duit donatur ke luar negeri
Merdeka.com - Sungguh kejam perilaku pemilik Panti Asuhan Samuel berinisial C dan Y ini. Selain menyiksa puluhan anak asuhnya, pasangan suami istri yang berprofesi sebagai pemuka agama ini juga memanfaatkan sumbangan bagi para anak asuh itu untuk jalan-jalan dan bepergian ke luar negeri.
Kepala Divisi Non Litigasi LBH Mawar Saron, Jecky Tengens mengatakan, wajah dan kondisi anak panti yang lesu dan lugu ini sering kali dijadikan alat agar banyak para donatur yang menyisihkan uangnya untuk membantu panti asuhan ini. Namun sumbangan tidak diberikan kepada anak-anak, melainkan digunakan untuk kepentingan pribadi C dan Y.
"Tapi kok dilihat barang-barangnya nguap gitu saja. Anak-anaknya tetap kurus," kata Jecky ketika berbincang dengan merdeka.com, Minggu (23/2).
Menurut dia, anak-anak panti hanya diberikan mie kering yang sudah hampir basi serta meminum air mentah. Akibatnya, kondisi fisik mereka pun sangat memprihatinkan.
"Ada pun bantuan dari donatur lainnya berupa pakaian maupun bahan-bahan lainnya malah dijual kembali oleh pemilik panti ini," imbuhnya.
Bahkan, kata dia, kejadian ini sudah menjadi pergunjingan di sekitar panti asuhan yang terletak di Sektor 6 GC 10 No 1 Cluster Miccelia Summarecon Gading Serpong, Tangerang ini. Uang hasil donatur kerap kali digunakan untuk pergi ke luar negeri oleh orang tua asuh.
"Tidak heran jika ternyata pemilik panti bisa dengan nikmatnya pelesiran keluar negeri sambil tinggal di apartemen yang mewah, kontras sekali dengan para anak yang berada di panti asuhannya ini," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca SelengkapnyaIbunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa ini terjadi saat ketiga anak yang berstatus pelajar SMP ini mengunjungi rumah salah satu temannya di Saptosari
Baca SelengkapnyaDi tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.
Baca SelengkapnyaPegawai yang bertugas di Kantor Kecamatan Karangtengah itu ditangkap di rumahnya.
Baca SelengkapnyaWalau usianya masih di bawah umur, mereka rela menyisihkan tabungannya demi membantu orang lain.
Baca SelengkapnyaDi tengah pertemuan, terdapat pesan menyentuh hati.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca Selengkapnya