Penggantian nama Bandara Supadio Pontianak masih diproses
Merdeka.com - Penggantian nama Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi Bandara Internasional Sultan Syarif Abdurahman masih dalam proses.
"Untuk SK pergantian nama itu sebenarnya sudah diterbitkan oleh DPRD tahun 1979, dan pada 2000 sudah ditindaklanjuti oleh Kementerian Perhubungan. Hanya saja terus terang kami tidak mengetahuinya," kata kepala Dinas Operasional Penerbangan PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani di Sungai Raya, Senin (23/6).
Seperti diberitakan Antara, dia mengatakan beberapa waktu lalu FPI Kalbar mengusulkan pergantian nama tersebut dengan mengacu pada SK itu.
Usmulyani menyatakan, pada intinya PT Angkasa Pura II sudah menyetujui hal itu. Tinggal bagaimana pemerintah daerah menanggapi hal tersebut untuk ditindaklanjuti.
"Seperti pergantian nama bandara di daerah lain, sudah banyak yang menggunakan nama raja pertama di masing-masing daerah. Untuk Bandara Supadio sendiri, saya rasa itu memang harus segera diganti juga," katanya.
Bandar udara itu awalnya dibangun pada awal tahun 1940-an sebagai Bandar Udara Sungai Durian. Pada tahun 1980-an, bandar udara itu dinamai Bandar Udara Supadio.
Pada awal tahun 2000 rute internasional dibuka dari Bandar Udara Internasional Supadio ke Bandar Udara Internasional Kuching.
Nama Bandar udara Supadio sebelumnya juga pernah direncanakan diganti menjadi Bandar Udara Internasional Sultan Hamid II pada tahun 2006, tapi rencana itu dibatalkan.
Dalam perjalanan waktu, pengembangan Bandara Supadio terus dilakukan. Dalam waktu dekat bandara ini akan memiliki bangunan terminal baru dengan landasan pacunya yang lebih panjang dan lebar, agar menjadi bandara kelas dunia.
Pada 2012 tender untuk pelapisan landasan pacu sepanjang 2.250 meter telah dilakukan dan pada awal 2013 pelapisan akan dilakukan. Proyek tahun jamak untuk memperluas landasan pacu menjadi 2.500 meter juga mulai pada tahun 2013.
Sebelumnya, pada 2010-2011 landasan pacunya diperlebar dari 30 meter menjadi 45 meter.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama bandara ini diambil dari nama Perdana Menteri Indonesia terakhir
Baca SelengkapnyaKeberanian prajurit Kopassus ini jadi legenda di medan tempur.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Stasiun Tawang Banjir, Empat Kereta Api Dialihkan ke Stasiun Poncol
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaWilayah Kelenteng Sam Poo Kong dulunya berada di pinggir laut. Kini jaraknya sekitar 7 km dari bibir pantai
Baca SelengkapnyaSebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaAtas jasa serta perjuangannya, namanya kini diabadikan menjadi nama sebuah ruas jalan yang ada di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnya