Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengakuan pejabat UI soal Rp 500 juta & iphone dalam korupsi TI

Pengakuan pejabat UI soal Rp 500 juta & iphone dalam korupsi TI Ilustrasi Uang. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Umum dan Fasilitas UI, Donanta Dhaneswara berbelit saat menjelaskan ihwal penerimaan uang Rp 500 juta, iPhone, dan komputer tablet iPad ditengarai hasil korupsi terkait proyek pemasangan teknologi informasi perpustakaan UI. Dia berkeras tidak merasa barang-barang itu bukan hasil rasuah.

Menurut Doni, sapaan Donanta, dia menyatakan telah mengembalikan uang Rp 500 juta dari Direktur PT Makara Mas, Tjahyanto Budisatrio alias Ibus. Dosen metalurgi itu mengaku tidak tahu maksud pemberian duit.

"Pertama disampaikan oleh seseorang ke ruangan saya tas berisi bungkusan plastik. Katanya titipan dari Pak Ibus. Saya sempat taruh di lemari. Besoknya saya buka ternyata isinya uang, saya kembalikan," kata Doni saat bersaksi dalam sidang eks Wakil Rektor II UI Tafsir Nurchamid, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (10/9).

Namun, Doni mengatakan Ibus masih mengirim uang sejumlah itu kedua kalinya. Kali ini langsung diantar ke rumah oleh kurir bernama Suparlan. Tetapi, Doni mengaku menolaknya, meski sempat disimpan di rumahnya selama lebih dari sepekan.

"Pemberian uang itu sebagai kesepakatan karena saudara menyetujui PT Makara Mas ikut lelang proyek IT UI, dengan meminjam bendera PT Netsindo Interbuana?" tanya Hakim Anggota Aviantara.

"Tidak tahu pak," ujar Doni.

Hakim Aviantara merasa kesaksian soal penerimaan uang oleh Doni tidak sesuai logika. Sebab dia merasa tidak mungkin seseorang mendadak mengirim uang dalam jumlah besar tanpa maksud.

"Itu yang saya bingung, kenapa mereka mengirim uang kepada saya," ucap Doni.

Ihwal pemberian iPhone dari PT Makara Mas, Doni memaparkan cerita dirasa cukup aneh. Dia mengaku pernah menabrak seorang penjual telepon seluler. Karena merasa tidak enak, dia lantas membeli sebuah ponsel iPhone. Setelah dibawa ke kantor, dia menyerahkan ponsel itu kepada seorang pegawai Makara Mas bernama Dedi. Alasannya adalah dia meminta tolong diperiksa keaslian ponsel iPhone, lantaran Makara merupakan salah satu agen produk Apple. Menurut Dedi, ponsel iPhone Doni palsu.

"Kemudian handphone saya diganti yang asli. Tapi saya tolak. Tapi kata dia terima saja karena Makara agen Apple dan ini barang promosi atau apalah namanya," papar Doni.

Kemudian soal penerimaan komputer tablet iPad, Doni juga punya cerita khusus. Menurut dia, saat itu sudah menyiapkan Rp 10 juta buat membeli iPad sebagai kado ulang tahun anak sulungnya. Dia lantas memesan sebuah iPad dari Makara Mas.

"Sewaktu mau bayar, Dedi bilang enggak usah. Ambil saja iPad-nya. Sekarang iPhone dan iPad-nya dibawa anak saya yang sedang berada di luar negeri," ungkap Doni.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
Usut Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp60 Miliar, Kejari Periksa Ketua KONI dan Mantan Kadispora Makassar
Usut Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp60 Miliar, Kejari Periksa Ketua KONI dan Mantan Kadispora Makassar

Setidaknya anggaran sekira Rp60 miliar diselidiki Kejari Makassar tahun anggaran 2022 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Kejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah
Kejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah

Kejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya
Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya

Pelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.

Baca Selengkapnya
Tak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap
Tak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap

Aksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.

Baca Selengkapnya
Kejagung Harus Segera Selesaikan Kasus Korupsi Emas, Khawatir Ada Lobi-Lobi
Kejagung Harus Segera Selesaikan Kasus Korupsi Emas, Khawatir Ada Lobi-Lobi

Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menyoroti penanganan perkara tersebut.

Baca Selengkapnya
Evakuasi Iphone 14 yang Tercebur Sumur, Aksi Anggota Damkar Depok Ini Tuai Pujian Warganet
Evakuasi Iphone 14 yang Tercebur Sumur, Aksi Anggota Damkar Depok Ini Tuai Pujian Warganet

Diketahui sumur warga yang terletak di Kampung Kramat Rt.03 Rw.11 Kel.Cimpaeun Kec Tapos Kota Depokini memiliki kedalaman sekitar 10 meter.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta
Dirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta

Mengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.

Baca Selengkapnya