Pengacara Wawan sebut Artidjo cs emosional & terbawa pemberitaan
Merdeka.com - Pembunuh Sisca Yofie dijatuhi hukuman mati oleh tiga hakim agung, Artidjo Alkostar, Margono dan Gayus Lumbuun. Pengacara Wawan, Dadang Sukma Sukmawijaya menyebut jika ketiga hakim itu sangat emosional saat menjatuhkan hukuman kepada kliennya.
"Tentu kita sangat kecewa. Kami dan keluarga menganggap putusan MA ini sebagai musibah. Kita juga melihat hakim sangat emosional dalam menjatuhkan vonis ini," ujar Dadang kepada merdeka.com, Rabu (12/11).
Menurut Dadang, hakim terbawa dalam arus pemberitaan yang masif seputar pembunuhan Sisca Yofie. Hakim dinilai tidak melihat fakta yang sesungguhnya.
"Majelis hakim emosional, terbawa arus pemberitaan yang masif. Kasus ini sebenarnya penjambretan, bukan pembunuhan berencana. Wawan itu menjambret karena korban mempertahankan, akhirnya eksesnya pembunuhan, jadi bukan pembunuhan berencana. Hakim MA sepertinya tidak melihat itu," sesal Dadang.
Dadang mengaku sudah mendapat informasi tentang vonis mati Wawan, meski demikian dirinya belum mendapat salinan putusannya. Dadang pun masih menunggu salinan putusan untuk kemudian mengajukan Peninjauan Kembali (PK).
"PK kan hak, nanti kita putuskan setelah kita terima salinan putusannya," imbuhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syahrul Yasin Limpo (SYL) emosional saat mendengar kesaksian mantan ajudannya, Panji Harjanto
Baca SelengkapnyaPara artis ini terlihat gembira sudah memberikan hak suara dan tidak golput.
Baca SelengkapnyaPasangan suami istri ini dikenal romantis sejak sama-sama menimba ilmu di Suriah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meutya Hafid dipastikan kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2024-2029.
Baca SelengkapnyaBegini potret harmonis keluarga eks pejabat tinggi DKI. Tiga putrinya bikin salah fokus.
Baca SelengkapnyaIsinya seputar profesionalisme, fokus, hingga keluarga.
Baca SelengkapnyaOskar Bopi adalah lelaki yang berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi tentara karena sebuah pengalaman pahit.
Baca SelengkapnyaBukan berseragam loreng, sosoknya justru tampil dalam pakaian sipil.
Baca SelengkapnyaCasis Polda Jabar dijemput perwira polisi AKBP Manang usai mendengar kabar ayahnya meninggal. Begini cerita selengkapnya.
Baca Selengkapnya