Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengacara Djoko Susilo kesal KPK melampaui wewenang

Pengacara Djoko Susilo kesal KPK melampaui wewenang Sidang perdana Djoko Susilo. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Tim penasehat hukum terdakwa kasus korupsi simulator SIM di Korlantas Polri, Djoko Susilo, mengatakan penyidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi telah melampaui wewenang, dengan menjerat klien mereka dengan tindak pidana pencucian uang di bawah 2010. Mereka juga keberatan dengan cara KPK yang menetapkan Djoko sebagai tersangka hanya berdasarkan keterangan satu saksi.

Pernyataan itu tercantum dalam nota keberatan (eksepsi) berjudul, "Kehabisan kata-kata. Terlalu banyak pelanggaran hukum dalam kasus Irjen Pol. Djoko Susilo," dibacakan hari ini. Menurut anggota tim penasehat hukum Djoko, Hotma Sitompul, mereka sangat menyayangkan banyaknya pelanggaran hukum dalam perkara melibatkan kliennya.

"Pertama, proses penyidikan tidak sah karena melanggar hukum. Baik KUHAP maupun Undang-Undang KPK, karena DS ditetapkan sebagai tersangka tanpa alat bukti yang cukup, pada 27 juli 2012. Hanya berdasarkan keterangan seorang saksi, yaitu Sukotjo Sastronegoro Bambang," kata Hotma saat membacakan eksepsi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (30/4).

Menurut Hotma, semua saksi diperiksa setelah Djoko ditetapkan sebagai tersangka. Menurut dia, hal itu bertentangan dengan prinsip 'satu saksi bukan saksi.'

Hotma juga mempersoalkan pengenaan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang kepada kliennya. Menurut dia, KPK juga melampaui wewenang dengan menjerat kliennya menggunakan Pasal 3 ayat 1 dan atau Pasal 6 ayat 1 Undang-Undang nomor 15 tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.

"Pengenaan pasal tindak pidana pencucian uang oleh KPK terhadap Djoko sangat keliru. Karena dengan kewenangannya, KPK hanya dapat menggunakan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, dan tidak dengan undang-undang di bawah tahun itu," ujar Hotma.

Menurut Hotma, dalam kaitan dengan TPPU, KPK menyita aset-aset Djoko, yang menurut dia tidak ada hubungannya dengan perkara. Menurut dia, KPK tidak mencantumkan dalam surat dakwaan apakah perolehan harta itu memang benar dari hasil pencucian uang. Menurut dia, KPK wajib membuktikan kejahatan asal (predicted crime) buat membuktikan harta hasil pencucian uang Djoko di bawah 2010.

"Tindakan KPK jelas sudah melampaui wewenang dan sangat melanggar hukum. Karena KPK tidak menemukan kesalahan terdakwa dalam kasus simulator, maka direkayasa kasus pencucian uang itu," ujar Hotma.

Hingga berita ini diturunkan, pembacaan eksepsi masih berlangsung.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'

Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'

Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi  Sedih Loh

Prabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi Sedih Loh

Setelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Orang yang Jelek-Jelekin Jokowi Kemungkinan Antek Asing

Prabowo: Orang yang Jelek-Jelekin Jokowi Kemungkinan Antek Asing

Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Jokowi sosok yang pekerja keras.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Prabowo Minta Pendukung Tak Lakukan Aksi ke Gedung MK: Utamakan Keutuhan, Persatuan Bangsa

Prabowo Minta Pendukung Tak Lakukan Aksi ke Gedung MK: Utamakan Keutuhan, Persatuan Bangsa

Prabowo ingin semua pihak mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

Baca Selengkapnya