Pengacara Bantah Surya Darmadi Kabur Keluar Negeri

Merdeka.com - Bos PT Duta Palma Group dan Darmex Group Surya Darmadi tiba di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan. Buronan kasus korupsi Kejagung dan KPK itu tiba sekitar pukul 13.57 WIB, dengan menggunakan mobil Kijang Innova dengan plat nomor B 1003 REQ.

Kuasa Hukum Surya Darmadi, Juniver Girsang mengatakan kliennya sudah memenuhi janji untuk mendatangi Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan. Dia membantah tuduhan Juniver Girsang kabur dari Indonesia.

"Sesuai dengan janji kami bahwa tanggal 15 klien kami Surya Darmadi alias Apeng sudah memenuhi panggilan. Hari ini resmi beliau mengikuti semua proses di Kejaksaan dan apa lain," kata Juniver kepada wartawan, Senin (15/8).

"Info soal kabur tidak benar. Terbukti setelah dipanggil dan menerima panggilan, dia berkoordinasi dengan kami. Kemudian kami imbau kepada beliau untuk hadir membela dirinya," sambungnya.

Juniver menyebut Surya Darmadi kooperatif. Dia memastikan kliennya akan mengikuti semua proses yang saat ini berjalan.

"Sekali lagi, dengan kehadiran ini membuktikan klien kami sangat kooperatif dan nantinya akan mengikuti semua proses. Sekali lagi, Kejagung yang sudah bekerja sama bagaimana proses ini kami mengikuti. Bagaimana aturan dan ketentuan yang berlaku," tegasnya.

Terbang dari Taipei

Juniver menyebut, Surya Darmadi sampai di Indonesia dari Taipe. Selain itu, dia mengaku akan membantu proses hukum yang menjerat kliennya apabila sudah berada di Indonesia.

"Kami baru dapat informasi bahwa dia terbang dari Taipei China. Yang pertama beliau ada tinggal di luar negeri baru tahu ada panggilan dan dia menghubungi kami, dan kemudian saya katakan untuk mebela diri anda harus hadir dan saya siap memberikan bantuan hukum sepanjang dia ada di Indonesia. Kalau di luar, saya tidak bisa membantu," sebutnya.

Lalu, terkait keberadaan Surya Darmadi di Bali, Juniver mengaku tidak mengetahui. "(Kalau di Bali) Saya tidak tahu. Apakah di Bali atau tempat lain. Secara resmi saya minta beliau agar hadir. Sampai saat ini masih WNI," tutupnya

Buronan KPK

Surya Darmadi tak hanya berproses hukum di Kejagung, namun juga merupakan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap terkait ‎pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau, tahun anggaran 2014.

Surya Darmadi ditetapkan KPK sebagai tersangka bersama-sama dengan Legal Manager PT Duta Palma Group Suheri Terta. KPK juga menetapkan PT Palma Satu sebagai tersangka korporasi yang ikut terlibat dalam kasus ini.

Penetapan tersangka terhadap ketiga pihak tersebut merupakan pengembangan dari kasus dugaan suap alih fungsi hutan Riau yang menjerat mantan Gubernur Riau Annas Maamun dan Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Gulat Medali Emas Manurung, serta Wakil Bendahara DPD Partai Demokrat Riau Edison Marudut Marsadauli Siahaan.

Surya Darmadi diduga bersama-sama Suheri Terta menyuap Annas Maamun. Suap sebesar Rp3 miliar itu diberikan terkait pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau kepada Kementerian Kehutanan.

Suheri merupakan orang kepercayaan Surya Darmadi untuk mengurus perizinan terkait lahan perkebunan milik Duta Palma Group dan anak usahanya, termasuk PT Palma Satu.