Penertiban pedagang ricuh, 20 orang diamankan
Merdeka.com - Kericuhan kembali terjadi menyusul penertiban pedagang di seputaran Jalan Sutomo, Medan, Senin (27/4). Sebanyak 20 orang diamankan polisi menyusul aksi anarki yang terjadi.
Ratusan pedagang sebelumnya menggagalkan penertiban yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan. Mereka mengamuk membabi buta dan merusak fasilitas umum, seperti traffic light.
Pedagang juga memblokade dua jalan penting di dekat wilayah itu, yaitu di persimpangan Sutomo dengan Jalan HM Yamin dan Jalan Perintis Kemerdekaan sejak pukul 06.00 WIB. Mereka membakar ban dan sejumlah benda lain di sana. Akibatnya, lalu lintas di kawasan itu terganggu.
Blokade jalan hanya berlangsung sekitar 1 jam. Polisi berhasil membubarkan pedagang dan membuka rintangan yang menghalangi jalan.
Para pedagang kocar-kacir setelah ratusan aparat Polresta Medan tiba di lokasi. Mereka didukung truk water canon dan motor trail.
Petugas kemudian menyisir lokasi itu. Sedikitnya 20 orang yang diduga sebagai provokator diamankan dari lokasi itu.
"Aksi pedagang ini sudah meresahkan pengguna jalan dengan memblokade perempatan jalan," kata Kabag Ops Polresta Medan Kompol Sugeng Riyadi.
Kejadian ini merupakan buntut protes pedagang terhadap penertiban PKL di sekitar Jalan Sutomo, Jalan Bedagai dan Jalan Seram yang berlangsung sejak Sabtu (28/3) malam. Pedagang menolak direlokasi ke Pasar Induk khusus sayur dan buah di Jalan Bunga Turi, Kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan. Alasannya, lokasi baru itu terlalu jauh dari keramaian, karena berada di pinggir kota.
Selama ini, kawasan sekitar Jalan Sutomo, Jalan Bedagai dan Jalan Seram merupakan pusat perdagangan sayur di Kota Medan sejak puluhan tahun lalu. Para pedagang biasanya beraktivitas pada dini hari hingga pagi. Mereka melayani pedagang sayur, kelontong dan pemilik warung makan di Kota Medan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaDitemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai
Nida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat
Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca SelengkapnyaPBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan
Kata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya
Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca Selengkapnya2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaPengakuan Pembunuh Pedagang Semangka di Kramat Jati: Murka Korban Tak Nikahi Istrinya
DJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaPedagang Meninggal Dunia saat Kampanye Akbar AMIN di JIS, Diduga Kelelahan
Agus Rohendi tetap berjualan meski mengeluh sakit di bagian dada, demi mencari rezeki.
Baca Selengkapnya