Penertiban bangunan di lahan PT KAI di Medan ricuh
Merdeka.com - PT KAI berencana membersihkan jalur pembangunan jalur ganda di sekitar Jalan Timah, Medan, Selasa (25/11). Namun, upaya penggusuran di lahan milik BUMN ini mendapat perlawanan dari warga yang tinggal di sana.
Untuk melakukan penggusuran itu, PT KAI mengerahkan alat berat ekskavator yang diangkut dengan truk. Mereka dikawal ratusan aparat gabungan polisi, TNI, personel PT KAI dan anggota ormas kepemudaan.
Namun, warga menghadang laju truk pengangkut ekskavator. Mereka berkumpul dan bertahan di Jalan Emas dan terlibat adu dorong dengan petugas. "Ayo maju, kami tidak takut mati," teriak warga.
Situasi sempat memanas dan sempat terjadi saling lempar batu. Kericuhan baru reda setelah truk pengangkut ekskavator itu sedikit menjauh.
Warga berkukuh tidak mau digusur dari lahan milik PT KAI itu karena sudah berpuluh tahun tinggal di sana. Mereka juga mengaku membayar uang sewa kepada PT KAI setiap tahun.
Selain itu, warga juga menyatakan menolak penggusuran karena ganti ruginya hanya Rp 1,5 juta. "Kami mau pindah kalau ada rumah untuk kami. Di mana kami tidur kalau sekarang kalian eksekusi, sementara ganti ruginya cuma Rp 1,5 juta," teriak warga, Boru Sihombing.
Perempuan ini mengatakan, tidak kurang dari 90 kepala keluarga telah tinggal berpuluh tahun di rumah yang dibangun di pinggiran rel itu. Menurutnya PT KAI telah bertindak semena-mena terhadap masyarakat kecil.
Warga juga menilai pemerintah dan PT KAI tidak punya hati nurani. "Bunuh aja kami kalau berani. Dimana hati nurani kalian," ungkapnya.
Sementara itu Humas PT KAI Jaka Jarkasih mengatakan penggusuran itu dilakukan untuk pembangunan jalur rel ganda kereta api dari Stasiun Besar Medan menuju Bandara Kualanamu. "Saat ini tinggal 9 Km yang belum kita bersihkan, termasuk Jalan Timah," katanya.
Dia mengatakan, masyarakat memang pernah membayar sewa lahan kepada pihak PT KAI. Namun, masa berlaku kontraknya sudah berakhir 2004.
Hingga siang ini warga masih berkumpul di sekitar lokasi. Petugas yang akan melakukan penggusuran juga masih berkumpul di sekitar Yang Lim Plaza.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPetani Ditangkap Usai Bakar Satu Hektare Lahan Kebun Sawit di Riau
Polisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaJakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya
Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca Selengkapnya30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta
Kondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaMana yang Harus Didahulukan antara Kereta Api dan Pemadam Kebakaran? Kejadian di Bandung Ini Jadi Contoh
Saat sampai di perlintasan sebidang Cikadupateh, para petugas dan relawan yang berjaga dengan sigap menghentikan truk pemadam kebakaran tersebut.
Baca SelengkapnyaBikin Merinding, Begini Detik-Detik Angin Kencang Terjang Gunungkidul dan Bikin Bangunan Ambruk
Tercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaMengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka
Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka
Baca Selengkapnya