Penemuan puluhan keris di Jembatan Keramat gegerkan warga
Merdeka.com - Kepolisian Resor Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung menyelidiki pemilik puluhan keris yang ditemukan warga pada Minggu (31/8) lalu di bawah Jembatan 12, Kelurahan Keramat, Kecamatan Rangkui. Diduga sang pemilik sengaja membuang puluhan keris itu.
"Sampai saat ini pemilik dari barang-barang tersebut masih dalam penyelidikan kami, karena belum ada saksi mata yang mengetahui siapa pemiliknya yang telah membuang benda tersebut di bawah Jembatan 12 pada Minggu (31/8) lalu," kata Kapolres Pangkal Pinang AKBP Nur Romdoni melalui Kasat Intelkam Iptu Adi Putra, seperti dikutip dari Antara, Selasa (2/9).
Dia mengatakan, pihaknya akan memeriksa empat warga yang pertama kali menemukan puluhan keris tersebut. Keempat orang itu di antaranya Hendri Paton, Bawer, Anca dan Budi.
"Ada empat orang yang akan kami periksa, mudah-mudahan dari hasil pemeriksaan ke empat orang tersebut, kami bisa mengungkapkan identitas pemilik puluhan keris itu, sehingga kita bisa mengetahui apa motif dari pemilik yang telah membuang benda yang sempat membuat geger masyarakat," ujarnya.
Ia menyebutkan, barang-barang yang berhasil diamankan di Polres Pangkal Pinang antara lain 26 keris tebal, tiga buah keris tebal tanpa gagang, empat buah keris berkelok, enam buah keris putih tanpa gagang, 22 buah keris tipis, tujuh buah sarung keris, empat gagang keris, satu buah kitab tertulis huruf arab dalam kondisi basah dan tidak bisa digunakan lagi serta tujuh buah bola berbentuk kristal.
Dikatakannya, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak cagar budaya untuk mengetahui benda yang telah membuat geger masyarakat itu apakah termasuk benda pusaka atau hanya keris hiasan biasa.
"Untuk mengetahui apakah keris-keris itu termasuk benda pusaka atau bukan, kami akan berkoordinasi dengan pihak cagar budaya, karena pihak cagar budaya yang lebih mengetahuinya. Kalau memang hanya besi rangsokan akan kami musahkan, tapi kalau memang benda pusaka akan kami serahkan ke pihak yang berwenang," ujarnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat supaya tidak perlu resah dan takut tentang kemunculan benda-benda itu. Penemuan puluhan keris oleh warga tidak perlu dibesar-besarkan bahkan menyimpulkan kalau keris tersebut adalah benda pusaka.
"Masyarakat jangan terlalu membesar-besarkan temuan puluhan keris itu, saat ini Disbudparpora Pangkal Pinang sedang melakukan pengecekan untuk mengetahui apakah keris tersebut merupakan benda pusaka atau bukan," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolresta Pekanbaru Ajak Semua Tokoh Jaga Kamtibmas Jelang Pemilu
Kombes Jeki tak ingin ada gangguan Kamtibmas menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKampung di Kebumen Ini Disebut Paling Ditakuti Para Pejabat, Cerita Warga Bikin Merinding
Konon apabila ada pejabat yang datang ke sana, ia akan langsung turun pangkat atau dipindahtugaskan.
Baca SelengkapnyaPenyebab Tulang Keropos yang Sering Diabaikan, Begini Cara Mencegahnya
Tulang adalah bagian penting yang menjadi pondasi tubuh. Mengenali penyebab tulang keropos akan membantu kita mencegah kondisi ini terjadi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaKebakaran di Kalideres Jakarta Barat, Satu Orang Meninggal Dunia
Kebakaran di Kalideres Jakarta Barat, itu mengakibatkan satu orang merenggang nyawa dan tiga orang lainnya mengalami luka bakar.
Baca SelengkapnyaCegah Kerusuhan, Kapolri Minta Warga Tak Puas Hasil Pemilu 2024 Jangan Anarkis
Kapolri mengingatkan, warga yang tak puas hasil pemilu harus tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaPBB: 2023 Jadi Tahun Penderitaan, Banyak Orang Tertindas Kemiskinan dan Kelaparan
Kata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaKapolres Rokan Hulu Berikan Arahan kepada KPPS: Jangan Melakukan Kecurangan Apapun
Kapolres mengimbau kepada peserta KPPS agar selalu kompak satu sama lain agar menjalankan tugas dengan baik dan lancar
Baca Selengkapnya5 Fakta Masjid Istiqlal yang Tidak Banyak Orang Tahu
Lima fakta Masjid Istiqlal yang tidak banyak orang tahu
Baca Selengkapnya