Merdeka.com - Penyidik Polda Metro Jaya memastikan peluru yang digunakan pelaku untuk menembak Fransiskus Refra Kei atau Tito Kei ialah buatan pabrikan. Hal tersebut diketahui berdasarkan uji balistik yang dilakukan tim Labfor Polri.

"Di lokasi penembakan ditemukan satu selongsong dan satu proyektil. Hasil Labfor menyatakan peluru berkaliber 9 mm tersebut dikeluarkan dari satu senjata api jenis pistol," ujar Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Helmy Santika, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (5/6).

"Anak peluru full metal jacket yang ditemukan dilapisi metal, itu buatan pabrik," tutur Helmy.

Hingga saat ini, penyidik juga masih terus mencari peluru dan proyektil lainnya di lokasi. Karena diketahui saat peristiwa penembakan tersebut selain Tito, pemilik warung, Ratim (70) juga turut menjadi korban.

Seperti diketahui, adik kandung John Kei ditembak orang tak dikenal ketika sedang bermain kartu di warung kelontong, di Perumahan Titian Indah, Jalan Titian RT 04/10, Kelurahan Kali Baru, Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (31/05) sekitar pukul 20.00 WIB.

Korban tewas dengan luka tembak di mata bagian kanan bawah. Selain Tito, pemilik warung Ratim juga menjadi korban. Ratim menderita luka tembak di bagian dada kiri.

Jenazah Tito sudah diberangkatkan ke kampung halaman di Tual, Maluku Tenggara pada Senin dini hari lalu. John Kei sendiri tidak mendapatkan izin untuk melayat adik kandungnya sebelum diberangkatkan.