Pendukung Prabowo hadiahi KPU keranda dan sangkar burung
Merdeka.com - Di tengah sidang pleno rekapitulasi suara hasil Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) mendapatkan hadiah keranda mayat dan sangkar burung. Ratusan relawan yang mengaku sebagai pendukung Prabowo - Hatta menggeruduk KPU dan mengirimkan bingkisan hadiah tersebut.
"Kami datang untuk aksi damai, anti kekerasan, kita menginginkan pemilu kali ini berjalan secara jujur, adil dan damai, aksi simbolis tutup mulut ini datang dari aliansi BEM se-Jakarta Raya, Aliansi Penyelamat Pemilu dan Pasopati," ujar Tim Kampanye Nasional pendukung Prabowo - Hatta , Andre Rosiadi di depan kantor KPU , Jakarta, Senin (21/7).
Pantauan merdeka.com di lokasi, demonstran datang secara bergantian dalam menggelar aksinya. Mereka meneriakkan agar dilakukan pemungutan suara ulang.
Saat orasi, Andre mempertanyakan netralitas KPU dalam menjalankan rekomendasi Bawaslu Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan pemungutan suara ulang. "Rekomendasi Bawaslu Jatim, DKI Jakarta di 5800 TPS. Kita minta PSU saja, bukan pemilu ulang," tegasnya.
Dalam aksi tersebut, masa membawa keranda mayat dan seekor burung dalam sangkar sebagai bentuk protes atas KPU yang dianggap sudah terkungkung dengan kepentingan politik sepihak. "Kami bawa keranda mayat, sebagai simbol matinya demokrasi dan burung dalam sangkar, yakni KPU seakan-akan terkukung," tegasnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo ingin semua pihak mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Jokowi telah merangkulnya sampai kini ia bisa dipilih mayoritas rakyat untuk menjadi Presiden RI.
Baca SelengkapnyaPrabowo mendapat dukungan buruh tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
belum ada pembahasan kabinet, karena koalisi pendukung Prabowo-Gibran menghormati KPU.
Baca SelengkapnyaUmumnya, kegiatan rutin mencakup memimpin rapat dan menerima tamu-tamu menteri.
Baca SelengkapnyaJumlah yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 26.219.453 orang.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca Selengkapnya"Saya enggak sebut dengan mana nanti enggak enak. Dia kasih anggaran tinggi banget padahal saya juga sebelum masuk pemerintahan," kata Prabowo
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin adanya kerjasama sesama pimpinan partai politik.
Baca Selengkapnya