Penari yang tewas tertusuk keris dikremasi bersama topeng rangda
Merdeka.com - Komang Ngurah Trisna Para Merta (14), remaja putus sekolah asal lingkungan Delod Bale Agung, Kelurahan Tegalcangkring, di Jembrana Bali yang tewas usai tertusuk keris ketika pentas Calonarang di Pura Sari Jati Luwih dikremasi di setra (kuburan) adat Tegalcangkring Jembrana, Selasa (20/10).
Tidak hanya jasad Komang yang diaben (kremasi), tetapi tapakan (topeng) Rangda yang selama ini dikenakan korban setiap kali drama Calonarang dipentaskan juga ikut dikremasi.
"Ya dalam prosesi upacara ini, jasad diaben bersama tapakan rangda. Hal ini juga untuk tujuan memusnahkan segala pengaruh buruk, makanya tapakan rangda yang dipakai menari oleh korban juga di geseng (bakar)," tutur salah seorang keluarga korban di Setra Tegalcangkring.
Tapakan Randa tersebut ikut diaben atau diprelina bersama korban adalah berdasarkan petunjuk dari korban, saat dilaksanakannya prosesi 'mesuwugan' atau menanyakan kepada arwah korban melalui orang pintar.
"Saat mesuwugan, arwah korban berpesan agar jika tidak ada yang mau menyungsung Tapakan Randa tersebut, agar ikut diaben atau diprelina bersama dirinya," ujarnya.
Suasana tegang terlihat saat pembakaran mulai dilakukan, banyak keluarga yang teriak-teriak histeris. Namun warga berusaha menenangkan agar mengihklaskan kematian korban.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Mendoyo AKP Gusti Komang Muliadnyana yang turut menyaksikan jalannya upacara pengabenan ini membeberkan hasil autopsi yang dikeluarkan pihak forensik RSUP Sanglah. Hasilnya, terdapat bekas tusukan ke dalam perut korban sepanjang 16 cm dan mengenai usus besar.
Dengan adanya hasil resmi dari RSUP Sanglah, setidaknya ada sebuah kelalaian yang dilakukan pihak RSUD Negara di Jembrana yang menyebut hanya luka tusuk sedalam 3 cm.
"Itulah fakta ilmiah yang kami terima dari forensik yang menjadi penyebab kematian korban. Sementara tidak disebutkan penyebab lain kematian korban," bisiknya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Digelar Sepekan, Ritual ‘Seblang Olehsari’ Ramai Dipadati Pengunjung
Digelar Selama Depekan, Ritual ‘Seblang Olehsari’ Ramai Dipadati Pengunjung
Baca SelengkapnyaTewaskan Tetangga yang Punya Ilmu Kebal, Kakak Beradik Ritual Tancapkan Pedang di Tanah
Sadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca SelengkapnyaMengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa
Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Mandi Kasai, Tradisi Memandikan Sepasang Kekasih Jelang Menikah dari Lubuk Linggau
Ritual mandi sepasang kekasih menjelang pernikahan ini disaksikan langsung oleh kerabat dan teman mereka.
Baca SelengkapnyaMengenal Mandi Gading, Upacara Ritual Meminta Hujan dari Masyarakat Gunung Kerinci
Bukan hanya gunungnya saja yang menyimpan misteri dan legenda, namun masyarakatnya juga memiliki ritual yang begitu unik.
Baca SelengkapnyaSerunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam
Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,
Baca SelengkapnyaKejari Serang Hentikan Penuntutan Kasus Pengembala Ternak Jadi Tersangka karena Lawan Pencuri
Kejari Serang menyatakan kasus Muhyani tidak layak untuk dilimpahkan ke pengadilan pengembala ternak itu melakukan pembelaan terpaksa.
Baca SelengkapnyaDigelar Setiap Jelang Tahun Baru Imlek, Begini Serunya Ritual Pao Oen di Kota Solo
Tradisi itu digelar dengan harapan menyambut tahun baru Imlek dengan jiwa raga yang bersih.
Baca SelengkapnyaMengenal Tari Batin, Kesenian Upacara Adat Lampung Barat yang Menjadi Simbol Keagungan
Salah satu kesenian berasal dari Lampung Barat ini menjadi simbol suatu kehormatan dan kebesaran yang dipertunjukkan pada upacara ritual yang sakral.
Baca Selengkapnya