Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penangkapan Bambang Widjojanto bak kado ultah untuk Mega

Penangkapan Bambang Widjojanto bak kado ultah untuk Mega HUT PDIP. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Peristiwa penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (BW) oleh penyidik Bareskrim Mabes Polri bertepatan dengan hari ulang tahun Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputeri yang ke-68 tahun.

Bagi BW, hari itu merupakan hari nahas lantaran dibekuk oleh aparat kepolisian. BW ditangkap pagi hari ketika mengantarkan anaknya pergi ke Sekolah. BW pun langsung ditetapkan sebagai tersangka.

Wakil Kapolri Badrodin Haiti mengatakan BW ditangkap karena kasus pengajuan saksi palsu di sengketa Pilkada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah di MK pada tahun 2010 silam. Badrodin juga mengatakan, penangkapan terhadap BW baru dilakukan hari ini lantaran pihak kepolisian baru bisa melengkapi sejumlah alat bukti.

"Karena ini alat buktinya baru ditemukan sekarang," ujar Badrodin saat ditanya alasan penangkapan BW saat ini, Senin (23/1).

Melihat kaitan Mega dan BW harus merujuk pada peristiwa penetapan calon Kapolri Komjen Budi Gunawan (BG)sebagai tersangka oleh KPK pada hari Selasa (13/1) sehari sebelum akan diuji (Fit and Proper Test) oleh DPR.

KPK menetapkan BG sebagai tersangka dengan dalih adanya transaksi gelap yang mengakibatkan kepemilikan rekening gendut pada polisi bintang tiga itu. Namun, penetapan BG sebagai tersangka sebagai tersangka langsung melahirkan berbagai dampak yang tidak sederhana.

Komjen BG selama ini dikenal sebagai orang dekat Mega dan BG pernah menjadi ajudan Mega ketika ia menjadi Presiden Indonesia ke-5. Bahkan sejumlah rumor yang berkembang mengatakan, pengajuan Komjen BG sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas desakan Mega.

Jokowi pun terjepit. Hampir semua pihak mendesak Jokowi membatalkan pencalonan Budi Gunawan. Namun dadu sudah dilempar.

"Alasan objektif sekarang ini tidak ada. Yang ada adalah alasan subjektif, kepentingan politik. Membuat posisi presiden terjepit di antara 4 penjuru: Istana, DPR, Kuningan ( KPK), Teuku Umar (Megawati Sukarnoputri). Jangan sampai Mega marah atau jasmerah," ucap Pengamat Politik Populi Center, Nico Harjanto.

Dari situlah ketegangan antara KPK dan Polri tak terhindarkan. Meski telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, DPR tetap melanjutkan proses Fit and Propertest kepada Budi Gunawan semakin menguat.

Yang tak kalah mengejutkan, pada hari kamis (22/1) Plt Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menggelar jumpa pers dan membeberkan aib ketua KPK Abraham Samad. Hasto mengatakan, penetapan BG sebagai tersangka sarat akan motif politik pribadi Abraham Samad.

Hasto mengatakan dirinya mendengar langsung ucapan ketua KPK itu yang mengatakan Budi Gunawan adalah orang yang menggagalkan Samad sebagai calon Wakil Presiden Jokowi.

Namun PDIP membantah semua rumor ini. Mereka mengaku acara di rumah Mega hanya pesta ulang tahun saja. Tak ada pembahasan sama sekali soal Budi Gunawan atau penangkapan Bambang Widjojanto.

"Enggak ada, kan lagi ulang tahun," pungkasnya.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Bahas Pilpres Saat Bertemu Ketum Parpol Pengusung Prabowo-Gibran

Jokowi Akui Bahas Pilpres Saat Bertemu Ketum Parpol Pengusung Prabowo-Gibran

Jokowi secara bergantian sudah bertemu dengan Prabowo Subianto, Airlangga dan Zulkifli Hasan

Baca Selengkapnya
Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'

Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'

Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
PPP Nantikan Momen Megawati dan Jokowi 'Bersatu' di Puncak Harlah

PPP Nantikan Momen Megawati dan Jokowi 'Bersatu' di Puncak Harlah

Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-51 akan digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Makassar.

Baca Selengkapnya
Kaesang Buka Pintu Lebar-Lebar untuk Jokowi Gabung PSI

Kaesang Buka Pintu Lebar-Lebar untuk Jokowi Gabung PSI

FX Rudy sudah tidak lagi menganggap Jokowi sebagai kader partai banteng moncong putih itu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya