Merdeka.com - Lebaran tinggal tiga pekan lagi. Namun pemesanan tiket di loket-loket bus di Terminal Poris Plawad, Tangerang, sampai hari ini masih sepi. Diduga kurangnya antusias warga membeli tiket mudik lebih awal karena masih menunggu Tunjangan Hari Raya (THR) yang dibagikan perusahaan.

"Yang pesan memang sudah ada, tapi belum banyak. Seharusnya memasuki pekan kedua puasa ini sudah ramai," ucap Awal, penjual tiket dari PO Transport, yang ditemui di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Senin (30/7).

Menurut Awal, PO Transport yang melayani rute Tangerang - Padang, tingkat pemesanan tiketnya rata-rata 10 orang per hari.

"Kalau THR sudah cair, mungkin yang pesan tiket jauh lebih banyak," ujarnya.

Hal itu dibenarkan Zulham, agen PO ALS, yang melayani rute ke Medan. "Yang pesan sudah ada untuk lebaran nanti, tapi belum banyak," kata Zulham.

Tingkat ketersediaan tiket kata Zulham masih mencapai 90 persen. "Yang pesan hanya pelanggan setia, yang ketika mudik selalu naik bus ALS," tambahnya.

Agus, agen dari PO Dedy Jaya, yang melayani rute ke Pekalongan dan Slawi, juga mengatakan hal yang serupa.

"Masih sepi yang pesan tiket. Mungkin H-10 baru ramai yang pesan," ujarnya.

Menurut Agus, pengguna bus saat mudik yang sebagian besar buruh menjadi penyebab dia minimnya daya beli tiket. Sebab, mereka baru akan memborong tiket mudik setelah mendapatkan THR.

"Beda mas dengan penumpang pesawat, yang tidak terlalu bergantung pada THR. Tapi pengguna bus sangat berharap dari THR. Kalau cairnya cepat, mereka pasti langsung pesan tiket bus," jelas Agus.

Harga tiket bus ke berbagai kota tujuan, untuk saat ini masih normal. Namun ketika memasuki H-7 hingga H+7 akan melonjak hingga tiga kali lipat. Contoh ke Pekalongan yang biasanya Rp 40.000/orang nanti bisa mencapai Rp 100.000 - Rp 120.000/orang. Atau ke Padang biasa Rp 230.000/orang menjadi Rp 360.000/orang, dan ke Medan dari Rp 385.000 menjadi Rp 410.000/orang.