Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemprov Jabar Kehabisan Bahan Medis Tes PCR, Pengujian Spesimen Bisa Menurun

Pemprov Jabar Kehabisan Bahan Medis Tes PCR, Pengujian Spesimen Bisa Menurun Tes PCR di Graha Persib. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 menghadapi kendala ketersediaan kelengkapan untuk uji spesimen metoda Swab tes dari alat Polymerase Chain Reaction (PCR). Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) Berli Hamdani mengklaim, kemampuan tes PCR yang di Jabar menempati kemampuan yang terbesar di Indonesia, dengan rataan jumlah 10 ribu. Namun, laboratorium jejaring kehabisan bahan medis bernama tip.

"Tip itu adalah ujung dari mikro pipet yang dipakai oleh petugas laboratorium untuk memisahkan, mengambil, dan meneteskan spesimen atau sediaan ke alat mesin pemeriksa," kata dia, Selasa (14/7).

"Apabila tip ini tidak ada, maka mekanisasi tidak bisa dilakukan karena yang ada di kita dan banyak tersedia di pasaran itu ukurannya tidak tepat dan spesifikasi teknis lainnya tidak tepat untuk mekanisasi pemeriksaan PCR," jelas pria yang menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Jabar itu.

Kondisi ini dialami pula oleh laboratorium di seluruh Indonesia. Untuk menjaga layanan pemeriksaan spesimen tidak terganggu, dalam beberapa hari ini pihaknya akan memaksimalkan kembali cara manual.

Hanya saja, hal ini akan berpengaruh pada kapasitas pemeriksaan PCR di Provinsi Jabar menurun meski dibebankan target untuk bisa memenuhi kriteria dari organisasi kesehatan dunia (WHO), yakni 1 tes per seribu penduduk per pekan.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat tip yang sudah kita pesan ke produsen itu bisa segera tiba karena ini pesannya di luar negeri dan diperkirakan akhir pekan ini baru tiba di indonesia," katanya.

Selain itu, penanganan penyebaran Covid-19 di Secapa AD Kota Bandung dan Pusdikpom Kota Cimahi tetap berjalan meski sempat mendapat penolakan dari warga berkaitan dengan pengetesan.

Berli Hamdani mengatakan TNI angkatan darat kembali mengumumkan tes usap kedua. Dari jumlah 1.280 orang itu 165 personel dinyatakan sembuh atau negatif dari swab pertama.

"Artinya, tinggal 1.115 orang yang masih dalam pengawasan, pemantauan ataupun juga dalam perawatan," kata dia.

Ia menyebut pengetesan sudah mulai dilakukan pada akhir pekan lalu dengan penyemprotan disinfektan oleh tim Satgas Covid-19. Pemerintah Kota Bandung pun sudah melaksanakan tes secara masif untuk wilayah sekitar. Di antaranya, rapid test terhadap 48 orang kemudian dilanjutkan dengan swab terhadap 28 orang.

Meski demikian, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Jabar ini mengungkapkan ada sejumlah kendala yang dihadapi. Di antaranya, tidak semua masyarakat di sekitar lokasi bersedia melakukan tes.

Setelah pendekatan yang masif, maka tes akan kembali dilakukan pada Rabu (15/7/2020) hingga Jumat (17/7/2020) terhadap kurang lebih 600 masyarakat di sekitar institusi pendidikan kenegaraan tersebut.

Kemudian, pemantauan sekolah pendidikan baik militer maupun sekolah berbasis asrama lainnya akan menggunakan sistem pemantauan yang sudah berjalan menggunakan sistem surveilance (pemantauan) terpadu secara berjenjang. Di mulai dari tingkat pusat termasuk juga pimpinan institusi lembaga yang bersangkutan. Contohnya, Secapa berada di bawah tanggungjawab TNI.

"Internal dari institusi tersebut melakukan langkah-langkah pemantauan salah satunya adalah dengan melakukan pengukuran suhu, pemeriksaan kesehatan, dan lain-lain yang mungkin terjadi pada peserta didik," kata dia.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jambret Nekat Beraksi di Siang Bolong Curi HP Pesepeda
Jambret Nekat Beraksi di Siang Bolong Curi HP Pesepeda

Di tengah-tengah banyaknya kendaraan yang melintas, kondisi itu ternyata tidak menghentikan pelaku yang saling berboncengan langsung memepet korban.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Kena PHK, Pria Ini Kembangkan Metode Efisien Beternak Kambing Tanpa Harus “Ngarit”
Berawal dari Kena PHK, Pria Ini Kembangkan Metode Efisien Beternak Kambing Tanpa Harus “Ngarit”

Tak semua peternak kambing di sekitar tempat tinggalnya bisa menerima metode tersebut karena mereka sudah terbiasa dengan "cara lama".

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Suara PSI Melonjak, KPU Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Hasil Resmi Rekapitulasi
Suara PSI Melonjak, KPU Minta Semua Pihak Bersabar Tunggu Hasil Resmi Rekapitulasi

DPR sebelumnya mengimbau kepada KPU untuk segera mengantisipasi lonjakan suara PSI dengan penghitungan secara manual.

Baca Selengkapnya
Terjadi Masalah Perncernaan saat Lebaran, Ketahui Cara Cepat Mengatasinya
Terjadi Masalah Perncernaan saat Lebaran, Ketahui Cara Cepat Mengatasinya

Datangnya hari Lebaran kerap menimbulkan kondisi tertentu seperti munculnya masalah pencernaan.

Baca Selengkapnya
Sering Marah-Marah dan Kurang Percaya Diri, Petugas KPPS Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
Sering Marah-Marah dan Kurang Percaya Diri, Petugas KPPS Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa

Dia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.

Baca Selengkapnya
Padat, Pemudik Mengantre di Pelabuhan Merak Hingga Satu Jam
Padat, Pemudik Mengantre di Pelabuhan Merak Hingga Satu Jam

Jasa Marga Juga memprediksi puncak arus mudik lebaran 2024 akan jatuh pada 6 April 2024.

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Jenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi
Jenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi

Meskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya