Pemotong bambu bebas, puluhan warga di Magelang cukur gundul
Merdeka.com - Puluhan pria warga Tampingan, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mencukur gundul rambut kepalanya. Aksi ini sebagai bentuk kegembiraan terkait vonis bebas Pengadilan Negeri Mungkid kepada terdakwa pemotong bambu Budi Hermawan dan M Misbachul Munir.
"Hal ini sebagai wujud syukur kami karena Budi dan Munir telah divonis bebas," kata Kepala Desa Tampingan Heri Siswanto di Magelang seperti dilansir dari antara, Selasa (8/1).
Budi dan Munir, juga ikut ambil bagian mengorbankan rambutnya untuk dicukur habis.
Heri yang ikut menggundul rambutnya, mengungkapkan lebih dari 30 warga ikut cukur gundul di rumahnya. Di antara mereka ada yang tidak mengenakan baju. Di belakang warga yang duduk, terdapat warga lain berdiri memegang alat pemotong rambut. Satu persatu warga yang berdiri, memotong rambut warga lain yang duduk di depanya.
Tidak ingin kegembiraan itu hanya dirasakan warga yang berada di halaman rumah Kades, hampir setiap warga yang lewat dipanggil dan didudukkan berjajar. Mereka diikutkan potong gundul secara mendadak.
"Selain potong gundul, warga juga menyembelih kambing sebagai rasa syukur. Pentas dangdut dan jathilan juga akan kami gelar pada Minggu besok," kata Heri.
Heri mengatakan, agar masalah pemotongan bambu tidak terulang kembali sampai ke ranah hukum, direncanakan adat istiadat pemotongan pohon tumbang yang ada di desanya akan diresmikan sebagai Peraturan Desa (Perdes).
Ia mengatakan, Pemerintah Desa Tempingan telah mengajukan rencana tersebut ke Badan Perwakilan Desa (BPD) dan telah disepakati. Sambutan dari Pemerintah Kecamatan juga positif.
"Pemotongan pohon tumbang yang melebihi batas tanah ini, adat peninggalan nenek moyang tidak tertulis," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa susulan pascagempa bermagnitudo 4,8 di Sumedang, Jawa Barat kembali terjadi.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya
Baca SelengkapnyaTiga warga Cibatu, Garut, Jawa Barat diduga diamuk sekelompok berandalan bermotor.
Baca SelengkapnyaAkses yang sulit membuat warga yang tinggal di sana sulit pergi ke mana-mana
Baca SelengkapnyaPemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca SelengkapnyaMeski diguyur hujan deras, semangat ribuan orang yang telah lama menunggu kedatangan Ganjar tidak berkurang.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca Selengkapnya