Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo semakin serius menggarap sektor pariwisata. Dalam waktu dekat mereka akan mendatangkan kereta api uap milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Loko buatan tahun 1892 yang masuk ke Indonesia awal tahun 1900 itu saat masih berada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan akan segera direstorasi.

Executive President Perawatan Bangunan Stasiun dan Desain Arsitektur PT KAI, Ella Ubadi mengatakan, kereta uap tersebut akan dibawa ke Solo untuk mendamping kereta api uap Jaladara yang telah beroperasi sebagai kereta wisata.

"Saat ini lokonya masih ada di taman mini (TMII). Kondisi loko masih bagus, hanya perlu sedikit perbaikan. Setelah perbaikan dan restorasi, awal 2016 nanti mudah-mudahan kita kirim ke Solo," ujar Ella kepada wartawan saat mengunjungi Museum Kereta Api Ambarawa bersama Pemkot Solo, Kamis (23/4).

Menurut Ella, Pemkot Solo sudah mengajukan permohonan secara resmi pada Februari lalu. Tahun 2015 ini, lanjut dia, PT KAI melakukan tahap perencanaan, termasuk menyusun anggarannya untuk tahun 2016. Dia menambahkan dibutuhkan waktu enam bulan hingga satu tahun untuk proses pengoperasian kereta uap. "Kita targetkan tahun 2016 loko itu sudah sampai di Solo," tambahnya.

Lebih lanjut Ella mengatakan, selain loko bernomor seri D1410 2/8/2T tipe roda ganda itu, Pemkot Solo juga akan mendatangkan gerbong kayu dari Museum KA Ambarawa.

Namun karena kondisinya rusak dan mangkrak maka diperlukan perbaikan. Untuk perbaikan ini akan digunakan kayu jati dan membutuhkan waktu sekitar tiga hingga enam bulan.

Dalam kesempatan sama, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solo, Yosca Herman Soedrajad menambahkan Pemkot Solo mendatangkan loko berikut gerbong kereta tersebut guna memenuhi kebutuhan kereta wisata jarak jauh. Loko dan kereta tersebut juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang selama ini belum bisa menikmati kereta api uap Jaladara.

"Nanti kita akan punya dua kereta uap yang akan beroperasi di Solo, yaitu kereta Jaladara dan satunya lagi kereta yang masih dalam proses itu," jelasnya.

Herman mengatakan ke depan pihaknya juga akan membuka pelayanan wisata perjalanan kereta jarak jauh Solo-Ambarawa dengan rute Solo-Gundi-Kedung Jati-Tuntang-Ambarawa. Pengadaan kereta api uap tersebut, lanjut dia, menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Kita hanya terima jadi saja. Semua diurusi pusat, termasuk anggarannya," pungkasnya.