Pemkot dan Pemkab Tasikmalaya Utang Rp20 Miliar, RSUD dr Soekardjo Terancam Bangkrut
Merdeka.com - Operasional RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya saat ini diketahui sedang dalam kondisi kelimpungan. Hal itu dikarenakan jumlah piutangnya mencapai lebih dari Rp20 miliar.
Ketua Dewan Pengawas RSUD dr Soekardjo, Undang Sudrajat mengatakan bahwa Pemerintah Kota Tasikmalaya memiliki utang ke RSUD dr Soekardjo hingga akhir Juni 2022 lebih dari Rp15 miliar. Untuk Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, utangnya sudah mencapai Rp4,6 miliar, sehingga bila ditotal lebih dari Rp20 miliar.
Utang-utang dari kedua pemerintahan itu menurutnya belum jelas kapan akan dibayar. “Kondisi tersebut menyebabkan operasional RSUD dr Soekardjo kelimpungan," kata Undang Sudrajat, Senin (4/7).
Dia menjelaskan bahwa utang yang cukup besar dari kedua daerah itu itu adalah bekas dana kesejahteraan sosial atau biaya pasien warga Kota dan Kabupaten Tasikmalaya yang berobat ke RSUD dr Soekardjo menggunakan surat keterangan tidak mampu.
Jumlah itu juga, menurutnya adalah akumulasi dari tahun 2021 hingga Juni 2022. ”Tahun 2021 hutang Pemkot Tasikmalaya Rp8,4 miliar, sedangkan Pemkab Tasikmalaya tahun lalu Rp2,4 miliar,” jelasnya.
Saat ini, diakui Undang, pihaknya tengah cemas karena di anggaran tahun 2022 Pemerintah Kota Tasikmalaya tidak menganggarkan biaya pembayaran utang ke RSUD dr Soekardjo. Sedangkan di RSUD dr Soekardjo pelayanan kepada masyarakat yang menggunakan keterangan tidak mampu masih terus berjalan.
Menurut Undang, seharusnya Pemerintah dan DPRD Kota Tasikmalaya memerhatikan batasan anggaran untuk dana kesejahteraan sosial karena saat ini tidak terbatas. Kondisi tersebut pun menjadikan beban rumah sakit semakin berat.
"Seharusnya dewan dan eksekutif, membahas berapa batasan anggaran disepakati. Apakah sampai Rp15 miliar atau berapa ? Sehingga, ada kepastian. Saya kira tidak bisa anggaran satu kegiatan tanpa batasan," ungkapnya.
Hal lainnya yang harus diperhatikan adalah kepastian pembayaran utang ke RSUD dr Soekardjo. “Karena kalau tidak RSUD bisa bangkrut karena beban biaya akan semakin besar, tapi pemasukan minim," ucapnya.
Undang mengaku bahwa pihaknya sudah melaporkan kondisi tersebut kepada Pemkot Tasikmalaya dengan harapan bisa menyelamatkan RSUD dr Soekardjo.
“Saat ini operasional RSUD sudah kelimpungan. Banyak rencana perbaikan tak bisa dilakukan karena tidak ada anggaran. Banyak alat kesehatan maupun sarana pendukung harus diganti, tidak dilakukan karena uang tak ada. Mohon jangan biarkan rumah sakit daerah ini ambruk," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Segini Kekayaan Titiek Soeharto, Mantan Istri Prabowo yang Kerap Muncul dan Disorot Lima Tahun Sekali
Dalam LHKPN, Titiek Soeharto tercatat tidak memiliki utang.
Baca SelengkapnyaUtang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali
Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca Selengkapnya5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Tarik Utang Rp345 Triliun Hingga 12 Desember 2023
"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSosok Aiptu Supriyanto, Polisi Jujur Kembalikan Uang Ratusan Juta Miliki Pemudik
Anggota Polres Lampung Tengah, Aiptu Supriyanto, tengah menjadi sorotan. Pangkalnya, mengembalikan uang ratusan juta yang ditemukan di rest area tol Lampung.
Baca SelengkapnyaHari Kedua di Sumut, Jokowi Tinjau RSUD Hingga Cek Stok Beras
Jokowi direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras.
Baca SelengkapnyaPemudik Balik ke Jakarta, Surabaya dan Bandung Masih Padati Enam Stasiun Daop 4, Tertinggi Stasiun Tawang
Jumlah penumpang di Stasiun Tawang rata-rata 8.139 penumpang per hari.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara
OTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaDitegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca Selengkapnya