Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemkot Banda Aceh sulap tinja manusia jadi pupuk tanaman

Pemkot Banda Aceh sulap tinja manusia jadi pupuk tanaman Pupuk tinja Aceh. ©2015 merdeka.com/afif

Merdeka.com - Pemerintah Kota Banda Aceh lewat Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) membuat terobosan baru di bidang pertanian, yaitu memproduksi pupuk dari kotoran manusia. Lokasi pengolahan terletak di kawasan Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh.

Kompleks pengolahan tinja ini tertata rapi, lengkap dengan taman dan pepohonan. Jika tidak memperhatikan papan nama di pintu masuk, tidak menyangka sedang berada di tempat pengolahan kotoran manusia menjadi pupuk tinja kering yang dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota (DK3) Banda Aceh.

IPLT ini berada bersebelahan dengan tempat pembuangan akhir (TPA) Kota Banda Aceh. Di bagian depannya, mengalir Sungai Aceh atau dalam bahasa lokalnya Krueng Aceh yang bermuara ke lautan sekira 300 meter dari lokasi. Di sisi lainnya, terdapat pula pantai yang ramai dikunjungi warga, terutama pada hari libur.

Selain menghasilkan pupuk tinja kering yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja secara gratis. Air yang dibuang setelah melewati sejumlah proses juga ramah lingkungan, sehingga aman dibuang ke badan sungai maupun laut.

Kasi IPLT DK3 Banda Aceh, Hendra Gunawan mengatakan pihaknya menggunakan dua sistem pengolahan lumpur tinja di tempat itu, yakni sistem terbuka dan sistem tertutup.

Untuk sistem terbuka merupakan bantuan dari JICA pada 2005 yang terdiri dari dua imhoff tank berkapasitas masing-masing 50 m³ dan enam kolam penampungan.

"Setiap harinya ada 30 m³ lumpur tinja dengan 7 mobil tangki. Tinja-tinja itu diambil dari rumah warga yang ada di Banda Aceh dan sebagian di Aceh Besar," kata Hendra baru-baru ini.

Lanjutnya, proses awal lumpur tinja diendapkan selama dua minggu di dalam imhoff tank. Endapan ini untuk menurunkan kadar organik lumpur tinja dan bakteri-bakteri penyebab penyakit seperti bakteri e.coli.

"Kemudian baru dalirkan ke kolam yang pertama-yakni kolam anaerobik. Di kolam ini lumpur tinjanya mengendap di dasar kolam, sementara airnya jika telah penuh mengalir ke kolam fakultatif."

Dari kolam fakultatif air limbah dialirkan ke kolam maturasi. Bukti air dalam kolam maturasi sudah bisa dibuang ke sungai atau laut, terbukti dengan hidupnya ikan lele dan nila di dalamya.

"Air limbah dari kolam maturasi ini sudah layak dibuang ke badan air dan aman bagi lingkungan," imbuhnya.

Sedangkan materi yang digunakan untuk pupuk tinja kering adalah endapan yang berada di kolam anaerobik yang dikeruk oleh petugas setiap enam bulan sekali. Endapan tersebut kemudian dijemur terlebih dahulu selama satu minggu dan setelah itu siap dipakai sebagai pupuk tinja kering.

Untuk instalasi sistem pengolahan lumpur tinja sistem tertutup, tambah Hendra, merupakan bantuan dari Unicef yang dibangun pada 2007. Sistem ini menerapkan kombinasi pengolahan secara aerobik dan anaerobik.

"Teknologinya lebih canggih yang terdiri dari digester, sludge stabilization, buffle reactor dan anaerobic filter," jelasnya.

Sementara teknologi aerobik yang digunakan adalah planted gravel filter, kolam dan bak pengering lumpur tinja. Kapasitasnya juga lebih besar yakni 85 m³/hari.

Proses pengolahan menjadi pupuk kering memakan waktu dua minggu, bak pengeringannya pun dilengkapi dengan atap, sehingga tak bermasalah jika sedang turun hujan.

"Pupuk tinja yang dihasilkan di IPLT Gampong Jawa ini, rutin digunakan oleh DK3 Banda Aceh untuk kebutuhan bagi taman kota dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ada di Kota Banda Aceh," jelasnya.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali

Sopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali

Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,

Baca Selengkapnya
Mencicipi Rumbia, Buah Pohon Sagu Favorit Masyarakat Aceh yang Penuh Khasiat

Mencicipi Rumbia, Buah Pohon Sagu Favorit Masyarakat Aceh yang Penuh Khasiat

Buah yang dihasilkan dari pohon sagu tersebut kerap dijadikan rujak, asinan, hingga manisan oleh masyarakat Aceh sejak zaman dulu.

Baca Selengkapnya
Banyak Ditemukan Sampah Molusca, Ini Fakta Menarik Situs Bukit Kerang di Aceh Tamiang

Banyak Ditemukan Sampah Molusca, Ini Fakta Menarik Situs Bukit Kerang di Aceh Tamiang

Kerang yang menumpuk di situs ini sudah mulai berkurang, karena masyarakat sekitar banyak yang mengambilnya untuk keperluan bahan baku kapur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pria di Aceh Selundupkan Sabu Lewat Bandara ke Jakarta, Dalihnya Butuh Uang untuk Anak Berobat

Pria di Aceh Selundupkan Sabu Lewat Bandara ke Jakarta, Dalihnya Butuh Uang untuk Anak Berobat

Pria di Aceh ditangkap petugas bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) karena kedapatan membawa narkoba jenis sabu.

Baca Selengkapnya
Kenalan dengan Rujak U Groh yang Unik dari Aceh, Bahannya dari Batok Kelapa dan Cocok untuk Takjil Berbuka

Kenalan dengan Rujak U Groh yang Unik dari Aceh, Bahannya dari Batok Kelapa dan Cocok untuk Takjil Berbuka

Rujak khas Aceh ini isiannya batok kelapa. Tertarik mencoba?

Baca Selengkapnya
Warga Kota Banda Aceh Dilarang Rayakan Malam Tahun Baru

Warga Kota Banda Aceh Dilarang Rayakan Malam Tahun Baru

Perayaan malam tahun baru bertentangan dengan syariat Islam dan mengganggu ketertiban.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona

Menyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona

Wilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.

Baca Selengkapnya
85 Jejak Kaki Makhluk Berusia 90.000 Tahun Ditemukan di Pantai, Ternyata Milik Spesies Manusia Ini

85 Jejak Kaki Makhluk Berusia 90.000 Tahun Ditemukan di Pantai, Ternyata Milik Spesies Manusia Ini

Ini merupakan jejak kaki manusia tertua dan paling awet yang pernah ditemukan.

Baca Selengkapnya
Pos Pantau Pintu Air Palmerah Ambruk Jatuh ke Sungai, Ini Dugaan Penyebabnya

Pos Pantau Pintu Air Palmerah Ambruk Jatuh ke Sungai, Ini Dugaan Penyebabnya

Tembok pos pantau pintu air penyaringan Palmerah, Jakarta Barat ambruk akibat hujan deras

Baca Selengkapnya