Pemkab Sikka Tetapkan Kasus DBD Tahun 2020 Terparah Sepanjang Sejarah
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di sana merupakan kasus terparah sepanjang sejarah kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah di daerah tersebut.
Pelaksana Tugas Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengatakan, KLB DBD sudah pernah terjadi sebanyak empat kali di kabupaten itu termasuk yang terjadi pada tahun ini.
"Empat kali KLB DBD itu terjadi pada tahun 2010, 2013, 2016 dan yang keempat adalah 2020 saat ini," kata Petrus di Kabupaten Sikka, Rabu (11/3). Dikutip dari Antara.
Dia membandingkan pada tahun 2016, jumlah kasus KLB DBD yang terjadi di daerah itu mencapai kurang lebih 620 kasus dengan korban yang meninggal mencapai 13 orang.
Sementara itu untuk tahun 2020 yang terhitung sejak Januari hingga Rabu (11/3) pagi jumlah kasus DBD di daerah itu justru sudah mencapai 1.216 kasus dengan korban yang meninggal mencapai 14 orang.
"Di tahun 2020 ini, baru masuk bulan Maret saja, jumlah kasusnya mencapai 1.216 kasus. Dengan korban yang meninggal 14 orang. Ini sudah sangat tinggi," tutur dia.
Bahkan hingga saat ini status KLB DBD sudah diperpanjang menjadi empat kali, setelah pada awal Januari, Pemda setempat untuk pertama kalinya menetapkan kasus KLB DBD.
Dia mengatakan bahwa kasus DBD di kabupaten itu sudah dilakukan evaluasi, dan dalam evaluasi tersebut dikatakan bahwa penyebab utama dari meningkatnya kasus DBD karena masalah drainase yang ada di wilayah perkotaan, pedesaan serta kecamatan.
Selain itu juga penyebab lain karena kesehatan lingkungan. Penyebab DBD itu akibat kondisi lingkungan yang kurang bersih sehingga menimbulkan masalah DBD.
"Kemudian juga terkait dengan perilaku masyarakat yang tak peduli dengan kebersihan lingkungan atau juga kebersihan rumah tak selalu dimaksimalkan," ujar dia.
Oleh karena itu kata dia perjuangan pemerintah setempat adalah menjalankan instruksi bupati, yakni melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) setiap harinya dalam kurun waktu 14 hari ke depan mulai dari pukul 07.00 WITA sampai dengan 09.00 WITA.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
FOTO: Waspada DBD, Dinkes DKI Jakarta Prediksi Kasus Demam Berdarah Dengue Terus Naik hingga Mei 2024
Dari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca Selengkapnya750 Kasus DBD terjadi Kota Bogor pada Awal 2024, 4 Orang Meninggal Dunia
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKasus DBD di Depok Melonjak, Ini Antisipasi Wali Kota Cegah KLB
Jumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaMarak Kasus DBD, Herbal Sari Daun Pepaya Ini Bisa Diandalkan untuk Mengatasinya
Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaSeharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaSimpan Sabu, Anggota DPRD Ditangkap BNN NTT
RW ternyata salah satu anggota Komisi III DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya