Merdeka.com - Kematian seorang pemijat menimbulkan tanda tanya bagi keluarganya. Keluarga pun sempat mencari tahu penyebab meninggalnya Siti Maryam (50) tahun ke paranormal.

Salah satu warga Rusun Marunda yang berprofesi sebagai pemijat tiba-tiba meninggal setelah memijat pasiennya yang diduga calo unit hunian.

Yunita Puri Damayanti (24), warga Blok Bawal No 313, RT02/RW10, Rusun Marunda menceritakan meninggalnya sang ibu Siti Maryam (50) usai memijat M (40) yang diketahui sebagai tetangga hanya berbeda satu kamar dari kamarnya.

"Saya tinggal di lantai 4, memang biasanya ibu saya sering melayani orang yang pegal-pegal, pas Jumat (29/3), bapak M datang ke ke unit saya malam-malam minta dipijat," kisahnya kepada merdeka.com, saat ditemui di unitnya, Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (18/4).

Setelah itu, lanjut Nita, seperti biasa ibunya mendatangi unit M untuk memijat. Selang beberapa menit mendiang kembali ke hunian sambil mengaku sakit dib agian kepala.

"Sekitar jam 10.30 WIB, almarhumah balik ke rumah belum selesai baru sampai mijet pinggang katanya. Langsung pulang katanya pusing, jatuh di depan pintu sambil duduk kayak orang 'kerasukan', cuma teriak-teriak," ujar Nita.

Keluarga awalnya membawa Siti Maryam ke Puskesmas Marunda di Cluster B. Namun tak kunjung baik akhirnya dirawat intensif di RS Koja selama 3 hari hingga menembuskan napas terakhir pada, Kamis (11/4).

Keluarga sempat menemui paranormal untuk mencari tahu penyebab meninggalnya Siti Maryam.

"Yah kalau kita tanya orang 'pintar', ibu kan tukang urut biasa dan yang diurut punya 'pegangan', tidak tahu bagaimana, pegangannya mungkin marah sama almarhum," kata Yunita.

Usai kejadian M pun masih bersikap seperti biasa kepada keluarga Yunita, dari sakitnya hingga penguburan, M selalu hadir di tengah-tengah keluarga. "Habis kejadian itu M, selalu datang, ke rumah sakit, ke kuburan. Yah seperti biasa aja, seperti tak terjadi apa-apa," imbuhnya.

M yang bekerja sebagai sopir diduga merupakan calo bagi para pelajar Sekolah Tinggi Pelayaran (STIP). Beberapa pelajar mengaku mendapatkan unit dari M. "Yah salah satu pelajar saya kenal namanya Richard dapat unit dari M, setahunnya bisa sampai Rp 8 juta," bebernya.

Walaupun kehilangan ibunda tercinta, Keluarga Yunita pun sudah mengikhlaskan.