Merdeka.com - Pemerintah menargetkan pemerataan penggunaan e-KTP bisa mencapai sekitar 182 juta orang pada akhir tahun ini. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo yakin target itu bisa tercapai.

"Jumlah penduduk 250 juta yang wajib e-KTP itu 182 juta sekian karena usia dewasa," kata Tjahjo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (28/4).

"Jadi ada masih ada waktu, target kami tahun ini harus selesai," sambung Tjahjo.

Sejauh ini, kata Tjahjo, pihaknya sudah mendata sekitar 153 juta warga negara telah memiliki e-KTP. Jika dihitung dari target yang ingin dicapai pemerintah, masih sekitar 29 juta jiwa yang perlu diupayakan.

‎"Lalu akta kelahiran, saat saya masuk 30 persen. Bayangkan harusnya semua penduduk harus punya (akta kelahiran)," ujar dia.

Ditambahkan mantan Sekjen PDIP ini, persoalan pengadaan e-KTP masih terus diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kendati demikian, lanjut dia sosialisasi program e-KTP ini tidak akan terhambat dengan pengusutan kasus tersebut. Dia bahkan mengaku mendukung proses penyelidikan yang terus berjalan.

"Soal KPK sedang selesaikan masalah E-KTP silakan, kami back up. Mulai sekjen, dirjen, eselon II, panggil terus tiap hari, silakan. Diobrak-obrik gedung kami, digeledah silakan. Kami mau buat aparatur pemerintah terbuka, menjelaskan yang diketahui, dan bertanggung jawab kalau tidak sesuai aturan dan mekanisme," pungkas Tjahjo.