Pemerintah pusat dan gubernur belum sepakat soal bendera Aceh
Merdeka.com - Pembahasan mengenai qanun bendera Aceh antara Kemendagri, gubernur, dan DPR Aceh belum menemukan titik temu. Gubernur dan DPR Aceh masih menganggap qanun bendera telah sesuai dengan peraturan perudangan-undangan yang berlaku.
"Belum ada titik temu desain dan lambang bendera Aceh," ujar Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Djohermansyah Djohan usai pertemuan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu (13/4).
Dalam pertemuan itu, gubernur dan DPRA hanya menyepakati dua dari 13 poin evaluasi yang diberikan pemerintah. Dua poin itu adalah tidak akan melantunkan azan saat menaikkan bendera Aceh serta menghapus frasa 'mengingat' yang tertuang dalam naskah perjanjian Helsinki.
Sementara itu, Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan, pihaknya dan DPRA masih membutuhkan waktu untuk mempelajari poin evaluasi dari pemerintah terkait qanun bendera Aceh. Dia pun menerangkan, dibutuhkan diskusi lanjutan agar masing-masing pihak dapat bersepakat terkait jalan keluar yang dapat menyelesaikan polemik qanun bendera itu.
"Masih memerlukan waktu untuk mempelajari dan harus ada diskusi yg mendalam juga pendekatan mendetail yang akan dilakukan beruntun sampai mendapat titik temu," kata Zaini.
Oleh sebab itu, untuk menjembatani kebuntuan terkait qanun bendera ini, pihak Kemendagri dan gubernur bersepakat akan menggelar lanjutan. Masing-masing pihak pun mengharapkan pada pertemuan-pertemuan selanjutnya dapat dicapai kesepakatan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR Minta Ketegasan Pemerintah Pastikan Jadwal PON 2024 karena Bentrok dengan Pilkada Serentak
Dede menilai kepastian regulasi yang mendukung anggaran PON 2024 diperlukan karena menyangkut persiapan dan teknis penyelenggaraan.
Baca SelengkapnyaMenyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona
Wilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.
Baca SelengkapnyaSosok Teungku Muhammad Daud Beureueh, Gubernur Militer yang Jadi Pemimpin Pemberontakan DI/TII di Aceh
Beureueh yang tersemat di namanya itu diambil dari nama sebuah kampung Beureueh yang menjadi tanah kelahirannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sering Berulah, Geng Remaja di Aceh Besar Ini Disanksi Sebulan Tadarus Alquran di Kantor Polisi
Kelompok remaja yang menamakan diri gengnya dengan 'Kampung Tengah' itu kerap beraksi kekerasan.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaMengenal Panglima Laot, Warisan Budaya Tak Benda yang Jaga Pesisir Aceh
Keberadaan Panglima Laot ini sudah muncul sejak masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17.
Baca SelengkapnyaPolisi di Aceh Sita Ponsel Pengungsi Rohingya, Telusuri Jejak Sindikat Penyelundupan
Sebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaAda Dugaan Penggelembungan Suara di Bogor, Bawaslu Minta KPU Perbaiki Sesuai C Hasil
Bagja menyebut biasanya dugaan penggelembungan suara terjadi dalam pemilihan anggota legislatif (pileg), termasuk DPRD.
Baca SelengkapnyaAsrama Polisi di Aceh Besar Terbakar
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Ridwan Jamil mengatakan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Baca Selengkapnya