Pemerintah Pastikan Pemenuhan Hak Anak Saat Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Pemerintah akan memastikan setiap anak Indonesia terpenuhi kebutuhan dan haknya. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dengan menyalurkan paket pemenuhan kebutuhan spesifik anak secara langsung.
Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan, menuturkan pemenuhan gizi anak tersebut sebagai solusi akibat dampak melemahnya dari perekonomian keluarga di masa pandemi. Akibatnya, anak-anak turut merasakan berbagai efek negatif seperti tidak terpenuhinya asupan gizi yang merupakan hak dasar.
"Dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, negara akan memastikan anak-anak harus terpenuhi haknya. Sebab Anak-anak adalah salah satu kelompok paling rentan terdampak wabah virus corona." ujar Abetnego saat menghadiri Pemberian Pemenuhan Kebutuhan Spesifik Anak dalam Rangka Hari Anak Nasional Tahun 2020 di Cibubur, Jakarta, Sabtu (11/7).
Dia menambahkan, pemenuhan gizi anak sangat penting demi mencapai pertumbuhan fisik, apalagi Indonesia sedang gencar melaksanakan program pencegahan stunting. Abetnego mengatakan, isu kesehatan anak khususnya stunting menjadi prioritas kerja Kantor Staf Presiden.
"Bantuan ini sangat penting karena pencegahan stunting merupakan investasi pembangunan sumber daya manusia dalam jangka panjang," ucap Abetnego.
Selain itu, kata dia, tema Hari Anak Nasional Melindungi Anak Indonesia Maju menjadi momentum bersama untuk memberikan perhatian dan perlindungan terhadap anak Indonesia.Oleh karena itu, KSP akan memastikan setiap program dan kegiatan strategis lintas kementerian atau lembaga menyasar pada perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak.
Dia menambahkan, pemberian paket pemenuhan kebutuhan spesifik anak di lokasi TPS Bantar Gebang pada hari ini akan diberikan 1000 anak dari berbagai kelompok umur. Selain itu, lebih dari 900 paket pemenuhan kebutuhan spesifik anak dibagikan untuk wilayah Depok dan Cibubur.
Selain bantuan paket pemenuhan kebutuhan spesifik anak, pemerintah sudah memberikan bantuan melalui berbagai program seperti bantuan langsung tunai, dana desa, program keluarga harapan dan lainnya untuk masyarakat terdampak Covid-19.
Di kesempatan sama, Menteri PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Bintang Puspayoga menjelaskan perlindungan terhadap anak merupakan tanggungjawab bersama. Dia bilang, diperlukan upaya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak agar tetap dapat bertahan dan berdaya untuk dapat melalui pandemi ini.
"Dengan adanya Covid-19, risiko tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini pun menjadi lebih tinggi," ucap Bintang.
Selain gizi, lanjut dia, anak memiliki kebutuhan akan pendidikan dan pengasuhan yang baik dan bebas dari diskriminasi, kekerasan, eksploitasi dan perlakuan salah lainnya. Penyaluran paket pemenuhan kebutuhan spesifik bagi anak ini merupakan upaya negara agar anak Indonesia tetap dapat melalui pandemi ini dengan sehat.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
VIDEO: Kemenkeu Respons Prabowo Sebut Anggaran Kemhan Banyak Tak Direstui
Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaPunya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan
Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pangan Ungkap Isi Rapat Kabinet Jokowi, Bahas Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak?
Terkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaBantuan Pangan untuk 3.583.000 Keluarga di Jateng Mulai Disalurkan Secara Bertahap
Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnya