Pemerintah Masih Cari Strategi Pemulangan WNI di Kapal Diamond Princess
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia membantah mengulur waktu soal pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) di kapal Diamond Princess yang berada di Pelabuhan Yokohama, Jepang. Pemerintah tengah mempertimbangkan cara terbaik untuk memulangkan WNI itu.
Menurut Menko PMK Muhadjir Effendy, evakuasi WNI tersebut tidak boleh asal-asalan. Apalagi, kapal Diamond Princess sudah menjadi pusat penyebaran virus corona atau episentrum.
"Bukan mengulur, tetapi kami pertimbangkan betul. Kan kami tidak ingin Indonesia jadi episentrum baru karena kalau jadi episentrum baru menyangkut 264 juta penduduk," kata Muhadjir di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (25/2).
"Di Diamond Princess kan ada sembilan orang yang sudah terinfeksi. Sudah menjadi episentrum baru," tambah dia.
Muhadjir menuturkan, pihaknya telah mengirim beberapa opsi pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pemulangan WNI tersebut. Hal itu harus dipertimbangkan secara matang.
Sebab, pemerintah juga memikirkan kesehatan jutaan penduduk Indonesia lainnya. Muhadjir tidak menjelaskan secara rinci opsi apa saja yang telah ditawarkan pada kepala negara.
"Kami tunggu keputusan Presiden. Kami sudah ajukan opsi-opsinya dan Presiden harus menimbang dan selalu beliau menyampaikan bahwa ini harus dipertimbangkan dengan penuh kehati-hatian tidak boleh ceroboh, tidak boleh grusa grusu karena menyangkut nasib penduduk Indonesia," paparnya.
Negosiasi dengan Pemerintah Jepang
Pemerintah Indonesia masih bernegosiasi dengan pemerintah Jepang untuk opsi penjemputan. Pemerintah juga masih mempertimbangkan opsi WNI yang meminta dijemput menggunakan pesawat agar tidak memakan waktu lama.
"Jadi nanti kita tunggu lah. Permintaannya pasti kita pertimbangkan, tapi kan kita harus mempertimbangkan yang lain juga," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaMenyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Menyelam Hingga 47 Meter Di Bawah Laut, Penyelam Temukan 10 Bangkai Kapal Kuno dari Zaman Romawi Sampai Perang Dunia
Baca SelengkapnyaTNI AU Deteksi Lima Kapal Pengungsi Rohingya di Laut Aceh
TNI Angkatan Udara (AU) melaksanakan Operasi Mata Elang 23 untuk memantau keberadaan kapal pengungsi Rohingya di perairan laut Aceh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mirip Labuan Bajo, Pemerintah Bakal Hadirkan Kapal Pinisi di Kawasan IKN Sebagai Destinasi Wisata
Kapal Pinisi itu akan difungsikan sebagai kapal pariwisata dari kawasan IKN menuju Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaPencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian
Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaPuluhan Tahun Lalu Selamatkan Penumpang Kapal Van der Wijck, Begini Proses Pembuatan Perahu Ijon-Ijon Lamongan
Kapal ini awet hingga lebih dari 15 tahun karena sebagian besar bahannya merupakan kayu jati
Baca SelengkapnyaPencarian Korban Kapal Tenggelam di Selayar, Lima Ditemukan Meninggal Dunia dan 18 Masih Hilang
Pencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaBasarnas Sebut Seorang WNA Taiwan Hilang Saat Kapal Speadboat Terbalik di Kepulauan Seribu
Korban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaKapal Speedboat Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Seluruh Penumpang Dipastikan Selamat
Ada 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca Selengkapnya