Pemerintah Jepang bantu Rp 3,5 M untuk RS dan sekolah
Merdeka.com - Pemerintah Jepang memberikan bantuan untuk empat proyek lembaga pendidikan dan kesehatan di Jawa Timur. Bantuan berupa dana hibah Rp 3,5 miliar itu sebagai wujud kongkrit langkah Pemerintah Jepang untuk terus memberikan kontribusi keamanan manusia, khususnya untuk tingkat akar rumput masyarakat pedesaan di seluruh Jawa Timur.
Empat proyek yang mendapat bantuan itu adalah proyek peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak di Situbondo. Proyek yang akan digunakan sebagai Pusat Studi dan Pengembangan SDM ini, mendapat bantuan USD 94.450 (Rp 916 juta).
Kemudian proyek renovasi dan penambahan kamar rawat inap di Rumah Sakit Muhammadiyah Sumberejo, Bojonegoro USD 108.036 (Rp 1,05 miliar), proyek penambahan ruang kelas MI Thoriqotul Falah, Tuban, USD 85.293 (Rp 827 juta) serta proyek pembangunan ruang kelas, laboratorium dan perpustakaan SMP Ma'arif 9 Sawo, Ponorogo, 82.346 (Rp 800 juta).
"Ini merupakan langkah nyata dan komitmen Pemerintah Jepang untuk terus memberikan kontribusi keamanan manusia. Wujudnya adalah bantuan dana ke empat proyek lembaga pendidikan dan kesehatan di Jawa Timur," ujar Konsulat Jenderal Jepang, Noburu Nomura di sela-sela acara penandatanganan naskah hibah di Kantor Konjen Jepang di Surabaya, Kamis (14/3).
Tujuan penyaluran hibah untuk empat proyek lembaga pendidikan dan kesehatan tersebut, menurut Nomura, juga sebagai upaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di segala bidang.
"Dalam setahun ini, dari sekitar 100 proposal yang masuk, kami baru bisa menyalurkan bantuan untuk empat proyek. Empat proyek yang mendapat bantuan itu, dipilih berdasarkan syarat berlaku dan melalui proses seleksi," ungkap dia.
Namun, tidak hanya empat proyek tersebut yang mendapat bantuan dari Pemerintah Jepang. Sebelumnya, pada medio 2000 silam, Pemerintah Jepang telah menyalurkan sekitar 60 proyek di seluruh daerah di Jawa Timur.
"Bantuan itu tidak hanya untuk bidang kesehatan dan pendidikan, bantuan program hibah dari Pemerintah Jepang juga untuk bidang-bidang lainnya," tandas dia.
Di tempat yang sama, Kepala MI Thoriqotul Falah, Tuban, As'ad Rosyadi, mengaku akan segera merenovasi atau membangun Gedung Sekolah agar menjadi gedung yang layak sebagai tempat proses belajar mengajar. "Kami cukup bersyukur dengan adanya bantuan ini. Sebab, Gedung Sekolah kami, berdiri sekitar tahun 1965 lalu dan baru ada renovasi pada tahun 1983. Setelah itu tidak pernah ada lagi," ungkap As'ad.
As'ad juga menjelaskan, renovasi yang akan dilakukan oleh pihaknya adalah pembangunan atau penambahan ruang kelas dengan cara membongkar bangunan tua dan menambah ruang UKS, perpustakaan, ruang guru dan toilet.
"Dengan bantuan ini, kami juga berharap, kualitas pendidikan dapat lebih ditingkatkan dan proses belajar mengajar bisa dilakukan dengan rasa aman dan nyaman. Dengan begitu, seluruh civitas pendidikan di MI Thoriqotul Falah, tidak lagi cemas kalau gedung sekolah akan runtuh karena usianya yang sudah tua," pungkas dia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaTampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.
Baca SelengkapnyaAlasannya karena RSUD Kumpulan Pane menjadi tempat tujuan berobat masyarakat di kabupaten/kota sekitar Kota Tebing Tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, kediaman tersebut sarat benda-benda unik nan antik.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaPenerima akan mendapatkan bantuan sebesar Rp600.000 per keluarga dan diberikan secara bertahap selama tiga bulan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024.
Baca Selengkapnya